DECEMBER 9, 2022
Buku

Menghidupkan Api Batin: "Buku Do It With Your Passion" karya Ken Robinson

image

ORBITINDONESIA.COM - Dalam dunia yang kian terstandardisasi oleh sistem pendidikan, pekerjaan, dan gaya hidup seragam, Ken Robinson mengajak kita berhenti sejenak dan bertanya: Apakah kita sungguh hidup dengan hasrat kita?

Lewat buku Do It With Your Passion, Robinson menyodorkan bukan sekadar motivasi kosong, melainkan panduan reflektif untuk mengenali potensi terdalam kita, apa yang ia sebut sebagai passion—dan bagaimana menyelaraskannya dengan kehidupan nyata.

Buku ini tidak berbicara tentang sukses dalam pengertian kapitalistik yang sempit, melainkan tentang kebermaknaan, kebahagiaan, dan otentisitas dalam hidup.

Baca Juga: Buku “My Soul is a Woman” Karya Annemarie Schimmel: Feminitas dalam Jiwa Sufistik

Ken Robinson, yang dikenal luas lewat gagasannya tentang kreativitas dan reformasi pendidikan, kembali menegaskan bahwa setiap individu memiliki bakat unik yang tak bisa didefinisikan lewat nilai rapor atau jabatan semata.

Baginya, passion bukan sekadar hobi atau kesenangan sesaat, melainkan energi hidup yang mampu memberi arah, keberanian, dan kebahagiaan sejati.

Ia menolak ide bahwa kita harus mengikuti jalur hidup yang “aman” atau “wajar”, karena terlalu sering jalur itu justru menjauhkan kita dari siapa kita sebenarnya.

Baca Juga: Buku "Seni Memahami" Karya Budi Hardiman: Menemukan Keheningan dalam Bisingnya Dunia

Yang paling menarik dan penting dari buku ini adalah penekanan pada hubungan antara passion dan purpose.

Robinson menguraikan bahwa passion sejati selalu berkaitan dengan kontribusi: bukan hanya apa yang membuat kita bergairah, tetapi juga apa yang bisa kita berikan ke dunia lewat gairah itu.

Inilah yang membuat buku ini berbeda dari sekadar buku pengembangan diri yang menjanjikan kesuksesan pribadi.

Baca Juga: Buku "The Alchemist" Karya Paulo Coelho, Mencari Harta, Menemukan Diri

Do It With Your Passion justru mengajak kita berpikir tentang bagaimana diri kita bisa hadir lebih otentik, lebih bernilai, dan lebih berdampak.

Dalam bagian paling reflektifnya, Robinson menunjukkan bahwa banyak orang tidak menemukan passion mereka bukan karena mereka tidak punya, tetapi karena mereka tidak diberi ruang untuk mengenalnya.

Ia mengkritik sistem pendidikan yang membungkam kreativitas, dan budaya kerja yang mengabaikan bakat unik seseorang demi produktivitas semata.

Di sinilah pesan penting buku ini bergema kuat: mengenali passion adalah perjalanan personal, bukan formula instan.

Diperlukan keberanian untuk keluar dari norma, menolak ekspektasi sosial, dan mulai mendengarkan diri sendiri.

Dengan bahasa yang hangat namun tajam, Ken Robinson tidak hanya memberi inspirasi, tapi juga semacam peta untuk menyusuri jalan menuju kehidupan yang selaras antara bakat, pekerjaan, dan makna.

Ia menyarankan agar kita mengamati apa yang membuat kita “hidup” — hal-hal yang membuat waktu terasa lenyap saat kita melakukannya, dan yang membuat kita merasa lebih otentik.

Dari sinilah passion sering kali ditemukan: di ruang-ruang sederhana, bukan di panggung besar.

Do It With Your Passion bukan hanya bacaan, tapi ajakan. Ia mengundang pembaca untuk hidup lebih jujur, lebih penuh, dan lebih sesuai dengan panggilan jiwanya.

Di zaman ketika banyak orang merasa kosong di tengah keberhasilan semu, buku ini hadir sebagai obor yang menyalakan kembali api batin kita.

Sebuah pengingat bahwa hidup terlalu singkat untuk dijalani tanpa gairah.***

Halaman:

Berita Terkait