Catatan Hamri Manoppo: Suara Rakyat, Pertamina Ayo Bangun Kemakmuran Jadi Milik Bersama
- Penulis : Krista Riyanto
- Jumat, 25 Juli 2025 09:18 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Ketika Denny JA bersama delapan komisaris dan direksi Pertamina Hulu Energi duduk semeja, simbolik “Delapan Pendekar Pertamina” bukan sekadar gelar. Melainkan semangat bersama untuk menjauhi oligarki dan korupsi, dan memeluk amanah dalam membangun masa depan bangsa.
Berikut esai berwawasan positif, berdasar 15 seri tulisan Denny JA sejak bergabung di Pertamina Hulu Energi:
1. Menemukan Ladang Baru & Strategi Eksplorasi Cepat
Baca Juga: Diskusi Satupena, Hamri Manoppo: Pengembangan Kebudayaan di Semua Wilayah Masih Dianaktirikan
Denny JA menegaskan: “No Discovery, No Sovereignty.”
Produksi minyak dan gas (Migas) kita stagnan di kisaran 600 ribu barel/hari—hanya setengah dari kebutuhan nasional—karena kurangnya lahan cadangan baru.
Langkah: Dana eksplorasi harus difokuskan ke wilayah frontier tak tergarap.
Baca Juga: Hilangnya Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dan Kisah 4 Presiden Menurut Analisis Denny JA
Adopsi teknologi seismic dan AI untuk percepatan penemuan cadangan.
2. Kemandirian Energi sebagai Pilar Ketahanan Nasional
Sebagai langkah antitesis terhadap impor (saat ini ~40% kebutuhan), ia mengajukan:
“Kemandirian energi adalah sebuah keharusan”
Langkah: Restrukturisasi portofolio hulu migas: seleksi proyek dengan ROI cepat dan dampak sosial tinggi.
Konsolidasi riset internal & LIPI/BPPT terkait teknologi lokal.
Baca Juga: Catatan Hamri Manoppo: Denny JA dan Peluang Nobel Sastra, Dari Puisi Esai Menuju Pengakuan Global
3. Tata Kelola Transparan dan Bebas Oligarki
Oligarki dan korupsi adalah musuh bersama. Ia menyatakan, tanpa tata kelola sehat, mafia impor bisa merajalela.
Langkah: Implementasi e-procurement dan tender terbuka untuk semua segmen.
Baca Juga: Analisis Denny JA: Setelah Amerika Serikat Menjatuhkan Bom ke Iran
Audit independen berkala, dilaporkan secara publik.
4. Infrastruktur dan Diversifikasi Energi
Denny JA mendorong pendekatan energi holistik, bukan sekadar migas.
Baca Juga: Analisis Denny JA: Indonesia Jadi Tempat Paling Aman Jika Pecah Perang Dunia Ketiga
Langkah: Investasi pada geotermal, solar, dan bioenergi untuk memperkuat cadangan dalam negeri.
Sinergi Subholding Hulu dan Subholding Baru Energi Terbarukan untuk mempercepat transisi.
5. Insentif Fiskal untuk Investasi & Inovasi
Baca Juga: Analisis Denny JA: Dari Gencatan Senjata Iran-Israel Menuju Masa Depan Palestina Merdeka?
Untuk menarik investor dan menstimulasi riset, diperlukan:
Langkah: Skema insentif pajak untuk eksplorasi dan riset energi terbarukan.
Dana riset internal, tax holiday untuk teknologi lokal dalam negeri.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Suara Rakyat Ditukar Liter Solar
6. Roadmap Energi Jangka Panjang Lintas Pemerintahan
Perubahan kebijakan tiap rezim menjegal progres energi .
Langkah: Penyusunan masterplan energi nasional 15–20 tahun yang masuk RUU.
Baca Juga: Lompatan Estetika Lukisan Denny JA Melalui Genre Imajinasi Nusantara
Format legislasi lintas partai agar perubahan arah energi terbaca jelas.
7. Kolaborasi Multi-Sektor Terintegrasi
Kerja sama pemerintah, BUMN, swasta & akademisi wajib dikuatkan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Mesin Mengebor Lebih Dalam, Melampaui Nurani
Langkah: Platform R&D bersama universitas dan institusi riset.
Inkubasi startup energi dalam naungan Pertamina Energy Innovation Hub.
8. Komunikasi Strategis dan Edukasi Publik
Sebagai ahli riset opini, Denny JA menekankan pentingnya komunikasi:
Langkah: Kampanye digital literasi energi: manfaat domestic energy.
Forum publik evaluasi kinerja: inspektur publik dan media terbuka.
9. Pengembangan SDM dan Budaya Etis
Delapan pendekar harus jadi teladan.
Langkah: Pelatihan energi berkelanjutan & integritas birokrasi.
Reward & sanksi jelas untuk budaya kerja jujur.
Gambaran Masa Depan Pertamina
Dengan strategi ini, Pertamina bisa membuka babak baru:
Meningkatkan produksi migas melalui eksplorasi sistematis dan teknologi canggih.
Ketahanan energi nasional—kurang impor, lebih kapasitas dalam negeri.
Diversifikasi portofolio energi demi pengurangan emisi dan transisi bersih.
Inovasi teknologi lokal dan efisiensi operasional melalui insentif dan kolaborasi.
Citra BUMN yang bersih dan akuntabel, mendekatkan diri ke publik sebagai "kemakmuran milik bersama".
Penutup: Seruan "Suara Rakyat"
Dengan visi delapan pendekar dan dukungan rakyat, Pertamina bukan hanya perusahaan, tapi wadah pemersatu ekonomi, teknologi, dan integritas.
Meski namanya awalnya dominan di dunia survei dan sastra, Denny JA menunjukkan jika dikendalikan dengan kompas amanah, kekuatan uang dan energi bisa mengubah wajah bangsa.
Pertamina bukan hanya milik elite atau negara—pertamina milik rakyat.
Dan dengan Delapan Pendekar serta suara rakyat di garda depan, kemakmuran bisa dikecap bersama, demi generasi mendatang.***
Kotamobagu, 25 Juli 2025