Tona Hutauruk: Singapura Jadi Investor Asing Terbesar di Jakarta
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 24 Juli 2025 19:07 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Singapura menjadi negara penyumbang investasi asing terbesar di Jakarta, yakni 50 persen dari total investasi yang masuk.
Menurut Kepala Unit Pengelola Jakarta Investment Centre (JIC), Tona Hutauruk di Jakarta, Kamis 24 Juli 2025, investasi Singapura di Jakarta mencapai 50 persen atau senilai Rp13,87 triliun dari total investasi asing yang masuk di Jakarta.
Menurut Tona, Singapura menjadi pusat atau hub berbagai macam arus di dunia.
Selain Singapura, ada empat negara lain yang menjadi sumber investasi asing di Jakarta. Mereka ialah Jepang, Malaysia, China, dan Hong Kong.
"Kadang-kadang ada negara Belanda, tapi fluktuatif," kata Tona.
Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Jakarta pada kuartal I 2025 tercatat sebanyak 1,7 miliar dolar AS, berkontribusi 11,9 persen dari total realisasi PMA secara nasional.
Baca Juga: Gubernur Pramono Anung Perkuat Kemitraan Jakarta dan Heidelberg Jerman
Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) DKI Jakarta mencapai Rp42,2 triliun, atau 18 persen dari total realisasi PMDN secara nasional.
Pemerintah Jakarta berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan investasi yang inklusif dan berkelanjutan, untuk memperkuat posisi ekonomi nasional dan global.
Komitmen ini salah satunya diwujudkan melalui perhelatan Jakarta Investment Festival (JIF) 2025 pada Juli sampai Oktober mendatang.
Baca Juga: Gubernur Pramono Anung: Dana Operasinal RT/RW Naik 25 Persen Mulai Oktober
Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Muhammad Herizkianto mengatakan, Jakarta episentrum strategis dan gerbang utama untuk menawarkan akses investasi ke pasar internasional terutama Asia Tenggara.
Beberapa proyek milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pun diperlihatkan agar bisa dilirik calon investor mulai dari sektor transportasi, infrastruktur, pengelola air bersih dan limbah serta inisiatif proyek-proyek kerja sama dengan pihak swasta khususnya di bidang properti, pariwisata, telekomunikasi dan ekonomi sirkular.***