Psikolog Pritta Tyas Sebut Anak Usia SD Sudah Perlu Privasi untuk Mandi Sendiri
- Penulis : M. Ulil Albab
- Senin, 21 Juli 2025 03:41 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Psikolog klinis dan keluarga Pritta Tyas menyarankan, orang tua sudah perlu memberi ruang privasi saat usia anak memasuki sekolah dasar (sekolah dasar) untuk mandi sendiri.
Menurut Pritta Tyas, psikolog klinis lulusan Universitas Gadjah Mada itu dalam diskusi di Jakarta, Minggu, 20 Juli 2025, idealnya pada usia 5–6 tahun menjadi masa transisi anak mulai dilepas untuk mandi sendiri.
"Anak masuk SD itu satu indikator dia udah punya privasi sendiri. Tapi, kalau udah di atas 7 tahun itu sebenarnya sudah tidak boleh (saat mandi) ditengok-tengok lagi, apalagi sama orang tua yang beda gender karena menghormati anak juga," kata Pritta Tyas.
Pritta menyarankan, orang tua bisa mulai mengajarkan anak untuk mandi sendiri pada usia sekitar tiga tahun, dengan membiarkan anak mencoba mandi sendiri, namun, masih dalam pengawasan orang tua. Pada usia tiga tahun dinilai anak sudah mulai punya kemampuan yang cukup matang, misalnya sudah bisa menggunakan spons untuk mandi yang digosok sendiri ke bagian badannya.
"Tapi pada umur ini sebaiknya memang masih 50-50, di bagian yang dia mudah digosok dia gosok sendiri, di bagian yang sulit kita (orang tua) yang bantu," kata Pritta.
Ketika usia empat tahun, menurut Pritta, sebaiknya 70 persen kegiatan saat mandi sudah dilakukan sendiri oleh anak.
Baca Juga: Perusahaan Kapal Selam Wisata Titanic OceanGate Minta Semua Pihak Hormati Privasi Keluarga Korban
Meminta anak untuk mandi terkadang menjadi tantangan bagi orang tua. Pritta menyarankan orang tua memberikan perspektif positif tentang kebiasaan mandi sebagau rutinitas perawatan diri.
"Kita enggak pingin anak cuma anak mau mandi karena takut sama kita (orang tua), karena ancaman yang diberikan, (misal kalau) enggak mandi, enggak boleh main atau karena iming-iming, hadiah yang kita kasih. Tapi kita ingin melekat pada dia bahwa perawatan diri salah satunya mandi, suatu rutinitas yang saya enggak bisa dilewati," ujar dia.
Dalam mengatasi tantangan anak susah untuk mandi terutama pada anak usia di bawah 6 tahun, sebisa mungkin orang tua bisa menghadirkan ada sesuatu yang menarik di kamar mandi. Misalnya, menaruh mainan, memperbolehkan main gelembung sabun atau menempel stiker dengan gambar yang menunjukkan urutan mandi.
"Tapi, yang penting ada hal yang menarik menurut anak yang kita letakkan di kamar mandi. Kadang ada mainan karet, misal suka dinosaurus, ya, mandikan dinosaurus, tapi, pakai persepsi mereka," kata Pritta.
Pritta menambahkan pada anak sudah menginjak di atas usia 6 tahun, orang tua sudah bisa memberikannya penjelasan ilmiah terkait pentingnya mandi.
"Bisa kita berikan penjelasan logis, misalnya bagaimana keringat membawa bakteri. Jadi, penting bahwa anak itu punya persepsi positif tentang mandi," ujar dia.***