DECEMBER 9, 2022
Militer

Pasukan Wingsuit Kopasgat TNI AU, Para Kesatria Senyap Penguasa Baru Udara

image
Komandan Latihan sekaligus Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. (Tengah) bersama para pasukan Wingsuit Kopasgat (ANTARA/Pen-Kopasgat)

ORBITINDONESIA.COM - Pilot penerbang tempur umumnya kerap dianggap sebagai ujung tombak pertahanan di udara. Dengan F-16, Sukhoi, Hawk100/200 sebagai tunggangannya, mereka bak raja di langit siap melibas musuh yang masuk ke wilayah Indonesia.

Kini, penerbang tempur bukan lagi raja di langit. Mereka bukan lah satu satunya yang bisa bermanuver ataupun meluncur bebas di udara. Adalah pasukan Wingsuit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang jadi andalan baru TNI AU dalam melancarkan serangan udara.

Mereka senyap, tidak se berisik mesin jet. Namun cepat dan tepat bak rudal yang meluncur ke target. Pasukan Wingsuit Kopasgat adalah kelompok penerjun beranggotakan 10 personel yang menggunakan jubah bersayap.

Baca Juga: TNI Jelaskan Alasan Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina di Gaza Diterjunkan Angkatan Udara Yordania

Mereka terjun dari ketinggian 10.000 sampai 15.000 kaki dengan gaya meluncur. Jubah sayap yang mereka pakai membantu untuk meluncur dan bermanuver dengan cepat.

Seperti berselancar di udara, mereka bisa meluncur dengan kemiringan tertentu hingga akhirnya mendarat di titik tertentu menggunakan parasut.

Mereka dibentuk untuk menjalankan misi khusus seperti infiltrasi (masuk ke area musuh) secara senyap dan cepat. Setelah mendarat, mereka langsung menyusun strategi guna melangsungkan pertempuran di darat.

Baca Juga: Ngasiman Djoyonegoro: Penetapan Anton Pallaguna, Pilot Tempur Sukhoi Jadi Ajudan Presiden Dinilai Tepat

Komandan Tim Wingsuit Kopasgat, Lettu (Pas) Yudi Agung Prasetyo merupakan pemimpin dari ke 10 personel kelompok Wingsuit. Dia merupakan salah satu pasukan Kopasgat pertama yang mempunyai keahlian terjun wingsuit yakni sejak 2018.

Namun, kala itu belum dibentuk pasukan khusus untuk penerjun wingsuit. Barulah di tahun 2024 Kopasgat secara resmi membentuk pasukan wingsuit yang terdiri dari 10 personel.

Yudi menilai, tidak semua pasukan bisa menjadi penerjun wingsuit. Mereka harus memiliki jam terbang minimal 1.500 jam sebagai penerjun free fall.

Baca Juga: Batalyon 464 Kopasgat Latihan Terjun Payung di Malang, Jawa Timur Guna Asah Kemampuan Tempur

Free fall sendiri merupakan teknik terjun payung vertikal di mana penerjun akan membuka parasut di ketinggian tertentu. Kemampuan itu merupakan dasar yang harus dimiliki penerjun wingsuit atau yang biasa disapa wingsuiter.

Halaman:

Berita Terkait