DECEMBER 9, 2022
Militer

Pasukan Wingsuit Kopasgat TNI AU, Para Kesatria Senyap Penguasa Baru Udara

image
Komandan Latihan sekaligus Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. (Tengah) bersama para pasukan Wingsuit Kopasgat (ANTARA/Pen-Kopasgat)

Tidak hanya itu, kemampuan infiltrasi di darat juga harus dimiliki pasukan karena nantinya mereka juga akan melakukan misi penyerbuan setelah mendarat. Kemampuan fisik, intelijensi, kemampuan perhitungan yang cepat serta psikologi yang mendukung jadi rentetan syarat pasti yang dirasa tak perlu disebutkan lagi.

Proses latihan

Terjun wingsuit menuntut mereka untuk terbiasa menjadikan udara sebagai kendaraan utama. Mereka harus berselancar bebas dengan manuver tertentu hingga akhirnya masuk ke wilayah lawan.

Baca Juga: TNI Jelaskan Alasan Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina di Gaza Diterjunkan Angkatan Udara Yordania

Jubah wingsuit yang mereka pakai pun berjenis intermediate dan advance. Jubah itu cukup membawa penerjun menerjang udara dengan kecepatan 125 kilometer sampai 165 kilometer per jam. Karena itu, untuk dapat bermanuver dalam kecepatan tersebut, dibutuhkan latihan yang rutin.

Sejak tahun 2024, Kopasgat sangat serius dalam urusan melatih wingsuiternya. Mereka sempat mendatangkan atlet wingsuit asal Australia yakni Ben "Dicko" Dixon dan Tahi-Paul. Mereka dididik dari dasar hingga akhirnya menjadi penerjun wingsuit yang lihai seperti saat ini.

Bahkan hingga saat ini pun mereka kerap melakukan latihan rutin. Lettu Yudi memaparkan per pekan mereka bisa latihan 14 sampai 15 kali terjun. Mereka melatih beragam manuver, salah satunya formasi 4-3-3 yang jadi andalan Wingsuiter Kopasgat.

Baca Juga: Ngasiman Djoyonegoro: Penetapan Anton Pallaguna, Pilot Tempur Sukhoi Jadi Ajudan Presiden Dinilai Tepat

Dalam formasi ini, wingsuiter dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama yakni empat penerjun pertama yang bertugas mencari titik lokasi pendaratan menggunakan GPS. Setelah lokasi ditemukan, turunlah kelompok kedua beranggotakan tiga orang berfungsi sebagai tim eksekutor. Kelompok ketiga berisi tiga orang terakhir berfungsi untuk melakukan pengamanan pasca tim eksekutor berhasil.

Seluruh rangkaian latihan tersebut dilakukan di bawah komando Komandan Latihan sekaligus Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Tidak hanya latihan terjun, para personel juga harus melahap latihan penyerbuan di darat untuk masuk ke wilayah musuh.

Selain latihan rutin, para wingsuiter andalan ini juga kerap mengikuti ragam latihan besar yang digelar TNI AU. Salah satu yang paling baru yakni Latihan Matra Udara II Komando Operasi Udara II (Koopsud II) Sikatan Daya di Kalimantan Selatan pada Juni lalu. Ke depan, mereka juga direncanakan akan ikut latihan gabungan terbesar TNI AU yakni Angkasa Yudha 2025.

Baca Juga: Batalyon 464 Kopasgat Latihan Terjun Payung di Malang, Jawa Timur Guna Asah Kemampuan Tempur

Kendala

Halaman:

Berita Terkait