DECEMBER 9, 2022
Buku

Buku Arysio Santos Tegaskan, Benua Atlantis yang Hilang Itu Bukan Mitos dan Berada di Indonesia

image
Teori Arysio Santos, "Atlantis: The Lost Continent Finally Found" (Foto: Istimewa)

Arysio Santos. Atlantis: The Lost Continent Finally Found. Penerbit: Ufuk Press, Jakarta, 2010. Tebal: iv, 676 halaman.

ORBITINDONESIA.COM - Mitos tentang benua Atlantis tidak pernah surut dibahas oleh masyarakat dari masa ke masa. Atlantis sendiri adalah kota legendaris yang digambarkan dalam karya filsuf Yunani Plato (sekitar 429 – 347 SM).

Kisah Atlantis pertama kali muncul dalam buku Timaeus dan Critias yang terbit pada 347 SM, buku-buku itu dibuat oleh seorang filsuf dan matematikawan Yunani, yang bernama Plato.

Baca Juga: Betulkah Lokasi Atlantis Kuno Ada di Wilayah Indonesia

Timaeus dan Critias adalah sebuah buku yang ditulis dalam rupa dialog yang terjadi antara Timaeus, Critias, Hermocrates dan Socrates. Dalam buku itu, kisah Atlantis diceritakan oleh Critias yang mendengar kisah itu dari kakeknya yang juga bernama Critias. Sedangkan Critias (sang kakek) mendengarnya dari Solon. Dan Solon mendengarnya dari para pendeta Mesir. Timaeus hanya sedikit menyinggung soal Atlantis. Sedangkan Critias lebih banyak mendeskripsikan Atlantis.

Dalam buku Timaeus itu disebutkan dimana letak Atlantis itu berada. “Kekuatan ini datang dari samudera Atlantik. Pada waktu itu, samudera Atlantik dapat dilayari dan ada sebuah pulau yang terletak di hadapan selat yang engkau sebut pilar-pilar Herkules," tulisnya. 

"Pulau itu lebih luas dibandingkan dengan gabungan Libya dan Asia dan pilar-pilar ini juga merupakan pintu masuk ke pulau-pulau lain di sekitarnya, dan dari pulau-pulau itu engkau dapat sampai ke seluruh benua yang menjadi pembatas laut Atlantik. Laut yang ada di dalam pilar-pilar Herkules hanyalah seperti sebuah pelabuhan yang memiliki pintu masuk sempit," lanjutnya. 

Baca Juga: Jason Momoa Lindungi Kerajaan Atlantis dari Ancaman Black Manta di Trailer Aquaman and The Lost Kingdom

"Namun laut yang di luarnya adalah laut yang sesungguhnya, dan benua yang mengelilinginya dapat disebut benua tanpa batas. Di wilayah Atlantis ini, ada sebuah kerajaan besar yang memerintah keseluruhan pulau dan pulau lain disekitarnya serta sebagian wilayah di benua lainnya,” dikutip dari buku Timaeus.

Buku "Atlantis: The Lost Continent Finally Found – The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization" karya Prof. Arysio Nunes dos Santos merupakan sebuah karya kontroversial yang mengajukan teori bahwa Atlantis sesungguhnya terletak di kawasan Asia Tenggara, khususnya di wilayah yang kini meliputi Indonesia.

Prof. Santos, seorang ilmuwan asal Brasil dengan latar belakang fisika nuklir dan geologi, mengklaim bahwa Atlantis bukan di Laut Mediterania, Karibia, atau Atlantik, melainkan: Atlantis = Nusantara (Indonesia dan sekitarnya). Ia menyebut Indonesia sebagai lokasi paling logis dan konsisten dengan deskripsi Plato dalam dialog Timaeus dan Critias.

Baca Juga: Mencintai Diri Sendiri Apa Adanya: Sebuah Pelukan dari Haemin Sunim dalam Buku "Love for Imperfect Things"

Santos memeriksa secara rinci teks-teks Plato yang menggambarkan Atlantis sebagai: Sebuah pulau besar di luar “Pillar of Hercules” (yang ia artikan bukan Selat Gibraltar, tapi bisa berarti batas budaya); Kaya akan emas, perak, dan logam misterius “orichalcum” (yang mirip logam campuran lokal di Asia); Punya gunung, dataran luas, sistem irigasi canggih, dan hutan tropis; Mengalami kehancuran akibat bencana alam besar: gempa bumi dan banjir.

Halaman:

Berita Terkait