DECEMBER 9, 2022
Buku

Buku Murray Bookchin, "The Ecology of Freedom", Menyatukan Alam dan Kebebasan dalam Perjuangann Sosial

image

a menunjukkan bahwa eksploitasi terhadap perempuan, kelas pekerja, dan alam berjalan beriringan. Inilah momen pencerahan yang menggugah kesadaran pembaca, bahwa ekologi bukan isu terpisah dari perjuangan keadilan sosial.

Bahasa yang digunakan Bookchin memang cukup filosofis dan teoritis, sehingga pembaca pemula mungkin memerlukan sedikit usaha untuk mencerna.

Namun, kedalaman ide dan ketegasan moral yang ia tawarkan membuat buku ini pantas disebut sebagai karya klasik dalam gerakan ekologi radikal.

Baca Juga: Menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025: Saat Plastik Bertemu AI

Ia tidak menawarkan solusi instan, melainkan fondasi berpikir yang kokoh untuk membangun masa depan yang berkeadilan.

Bagi para pegiat lingkungan yang selama ini hanya bergerak pada isu konservasi atau restorasi, The Ecology of Freedom memberi arah baru: bahwa perubahan ekologi sejati hanya mungkin jika kita juga memperjuangkan demokrasi, kesetaraan, dan penghancuran sistem hierarkis.

Inilah yang membuat buku ini penting, bukan hanya karena wawasannya tentang alam, tapi karena ia menyatukan perjuangan hijau dengan perjuangan kemanusiaan.

Baca Juga: “Khazanah Intelektual Islam”: Warisan Intelektual Nurcholish Madjid untuk Islam yang Inklusif dan Rasional

Di tengah krisis iklim global, deforestasi, dan ketimpangan sosial yang makin nyata, Bookchin mengajak kita untuk membangun kembali relasi manusia dan alam atas dasar kebebasan, bukan dominasi.

Pesan akhirnya sederhana namun kuat: kebebasan sejati tidak bisa dicapai jika bumi kita terus diperbudak. Dan untuk itu, perjuangan ekologi harus menjadi perjuangan kolektif yang melibatkan kesadaran, solidaritas, dan aksi nyata.***

Halaman:

Berita Terkait