PBB Sebut Kelangkaan Kebutuhan Pokok di Gaza Picu Lonjakan Penyakit yang Seharusnya Dapat Dicegah
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Sabtu, 28 Juni 2025 03:06 WIB

Kantor itu menyebutkan bahwa pada Rabu, 25 Juni 2025, enam dari 17 upaya koordinasi pergerakan kemanusiaan di dalam Gaza ditolak mentah-mentah oleh otoritas Israel. Rencana misi PBB itu termasuk pengiriman air dan perbaikan jalan. Sembilan upaya koordinasi lainnya, termasuk pembuangan limbah padat dan pengumpulan barang dari perlintasan perbatasan, difasilitasi oleh otoritas Israel. Dua upaya tambahan tidak dilakukan.
"Pembatasan akses kemanusiaan secara terus-menerus sangat mengganggu operasi penyelamatan nyawa," kata kantor tersebut.
OCHA menyatakan sangat prihatin atas eskalasi kekerasan dan serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Baca Juga: Dianita Maulin Vasko Baca Puisi untuk Gaza Bersama Penyair dan Tokoh Sumatra Barat
Kantor tersebut melaporkan serangan di mana tiga warga Palestina tewas dan beberapa lainnya luka-luka saat ratusan pemukim, sebagian bersenjata dan didampingi pasukan Israel, menyerbu Desa Kafr Malik dan membakar rumah-rumah yang ditinggali pada Rabu. Biro Pusat Statistik Palestina di Kegubernuran Ramallah melaporkan bahwa Kafr Malik memiliki populasi lebih dari 3.000 orang.
OCHA juga menyebutkan bahwa dalam serangan lain pada Rabu yang sama, sekitar 20 pemukim membakar lahan pertanian di Desa Asira al Qibliya di Kegubernuran Nablus.
"Warga sipil terus menanggung beban utama dari pendudukan Israel yang berkepanjangan," kata kantor tersebut mengenai kekerasan di Gaza dan Tepi Barat. "OCHA menegaskan kembali seruannya untuk melindungi warga sipil dan personel kemanusiaan, sepenuhnya menghormati hukum internasional, serta kelancaran akses kemanusiaan." ***
Baca Juga: Dianita Maulin Vasko, Istri Wagub Sumbar, Teteskan Air Mata untuk Gaza