Ribuan Warga Ikuti Tradisi Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta Peringati Tahun Baru Jawa dan 1 Muharram
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 27 Juni 2025 06:04 WIB

Sebagian peserta mengikuti dengan bertelanjang kaki meskipun penggunaan alas kaki tetap diperbolehkan.
"Kami menyarankan tidak memakai sendal karena kalau terinjak dan jatuh bisa menyulitkan. Akan tetapi, kalau sepatu atau tanpa alas kaki, silakan," ujar Projosuwasono.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan bahwa Lampah Budaya Mubeng Beteng merupakan salah satu karya budaya yang telah diakui secara nasional.
Baca Juga: Keren, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Tolak Pengadaan Mobil Dinas Baru
"Prosesi adat ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari DIY oleh kementerian yang mengurusi kebudayaan sejak 2015," ujarnya.
Pelaksanaan Mubeng Beteng, kata Dian, menjadi bagian dari upaya pelestarian adat istiadat dan tradisi DIY yang sarat nilai-nilai spiritual.
Ia mengemukakan bahwa tradisi ini memiliki nilai penting refleksi dan kontemplasi kehidupan manusia untuk selalu ingat dan bersyukur kepada Tuhan, serta menjadi bahan evaluasi perbaikan di tahun depannya.
Baca Juga: Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo Percepat Konstruksi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen
"Sekaligus sebagai upaya memohon keselamatan dan keberkahan untuk kehidupan yang lebih sejahtera menyongsong tahun baru," tutur Dian.
Salah satu peserta, Gabriel Maria Ana (25) mengaku baru kali pertama mengikuti lampah budaya itu lantaran ingin mengenal lebih dalam mengenai budaya leluhur.
"Ini baru pertama kali. Lebih pengin nguri-uri budaya Jawa karena saya juga orang Jawa. Pengin tahu budaya yang ada di Jawa ini seperti apa dan pengin lebih dekat aja sama Yogyakarta," ujar warga Kabupaten Kulon Progo itu.
Baca Juga: PSIM Yogyakarta dan Rafinha Perpanjang Kerja Sama
Sementara itu, Wahyu Widiardana (25), warga Magelang, Jawa Tengah, mengaku mengikuti tradisi tahunan itu untuk keperluan riset tugas akhir kuliahnya yang mengangkat tema budaya Yogyakarta.