Elita Triandayani, Perempuan di Balik Layar yang Membuat Segalanya Mungkin
- Penulis : Mila Muzakkar
- Senin, 23 Juni 2025 10:02 WIB

“Sertifikasi itu bukan untuk naik pangkat. Saya hanya ingin tahu, apakah saya benar-benar kompeten dalam hal yang saya kerjakan tiap hari?” katanya.
Logistik baginya bukan sekadar memindahkan barang dari titik A ke B. Tapi sebuah seni: menyusun alur kerja, menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan cepat di situasi tak terduga.
Tak hanya di kantor, di salah satu Yayasan sosial bernama Generasi Literat, Eta dipercaya menjadi Manajer Program. Namun jabatannya tidak membuatnya berhenti turun ke lapangan. Ia tetap mengurus logistik—menyiapkan banner, mendata konsumsi, bahkan mengecek kabel sound system.
Baca Juga: Setelah Diresmikan Presiden Jokowi, Papua Youth Creative Hub Langsung Buka Kafe dan Kuliner
Bukan karena tak ada orang lain, tapi karena ia percaya kerja kemanusiaan juga harus profesional.
“Saya tidak ingin hanya jadi relawan dengan niat baik. Tapi jadi relawan yang konsisten, penuh tanggung jawab, dan punya standar kerja. Karena bagi saya, profesionalisme tidak berhenti saat jam kantor usai.”
Kisah Eta adalah pengingat bahwa inspirasi dan pelajaran penting tidak selalu datang dari panggung yang terang dan megah.
Baca Juga: Kemkomdigi Imbau Perusahaan Media "Upskilling" Karyawan Selama Transformasi Digital, Alih-alih PHK
Ia tumbuh dari lorong logistik yang sempit, dari berkas-berkas yang tertata. Dan lebih dari segalanya, dari hati yang tidak pernah letih memberi.
Sebab sejatinya, dunia ini tidak hanya bergerak oleh mereka yang tampil di depan. Tapi juga oleh mereka yang, seperti Eta, memilih diam di balik layar, bekerja dengan sepenuh hati, dan memastikan semuanya berjalan sebagaimana mestinya, tanpa perlu tepuk tangan. *** (AL)