DECEMBER 9, 2022
Buku

Filosofi Teras oleh Henry Manampiring: Menemukan Kendali Diri di Tengah Dunia yang Bising

image

Buku ini juga memperkenalkan “praktik harian” Stoik seperti journaling (menulis refleksi), membaca kutipan Stoik, dan evaluasi diri.

Henry menekankan bahwa Stoisisme bukan sekadar teori, tapi gaya hidup yang bisa dipraktikkan agar hidup lebih tenang, tangguh, dan bermakna.

Dari sisi kelemahan, sebagian pembaca mungkin merasa buku ini kurang mendalam secara akademis, karena Henry lebih fokus pada pengalaman dan interpretasi praktis. Namun justru di situlah letak keberhasilannya: membuat Stoisisme masuk ke ruang-ruang batin orang awam yang selama ini merasa filsafat terlalu jauh dan elitis.

Baca Juga: Buku Dane E. King Menggali Hubungan Unik Iman, Spiritualitas, dan Pengobatan

Dalam konteks Gen Z dan milenial, Filosofi Teras sangat relevan karena mengajak kita berhenti mengejar validasi eksternal dan mulai membangun ketenangan dari dalam. Ini bukan soal menjadi “positif” terus-menerus, tapi tentang menjadi berdaya—tahu kapan harus melepaskan, dan kapan harus bertahan.

Filosofi Teras bukan sekadar buku filsafat, tapi panduan hidup yang jujur. Ia tidak menawarkan hidup yang bebas masalah, tapi menawarkan cara menghadapi masalah dengan kepala dingin dan hati yang kokoh.

Sebuah buku yang pantas dibaca ulang, terutama saat hidup terasa bising, dan kita butuh ruang hening untuk kembali menemukan diri sendiri.***

Baca Juga: Buku Alan Watts: The Way of Zen, Menyelami Kedalaman Spiritualitas Zen

Halaman:

Berita Terkait