DECEMBER 9, 2022
Buku

Buku Musdah Mulia, Muslimah Reformis: "Sebuah Seruan Kritis dari Hati Nurani Seorang Perempuan”

image

Ia menyajikan data, pengalaman pribadi, dan tafsir progresif dengan gaya yang menyentuh emosi sekaligus mencerdaskan.

Namun demikian, bagi sebagian pembaca yang terbiasa dengan pendekatan tekstual dan konservatif, gagasan Musdah mungkin dianggap terlalu liberal.

Ada sebagian kalangan yang bisa jadi merasa tidak nyaman dengan pendekatan dekonstruktifnya terhadap hukum-hukum fikih klasik.

Baca Juga: Universitas Hasanuddin dan Al-Azhar Mesir Adakan Webinar Internasional Bahas Gender dalam Perspektif Islam

Kelemahan buku ini mungkin juga terletak pada keterbatasannya mengulas dimensi spiritual atau mistik perempuan Muslim, yang bisa menjadi pelengkap penting dari narasi reformasi.

Meski demikian, Muslimah Reformis tetap menjadi karya yang sangat penting dalam wacana Islam progresif di Indonesia.

Buku ini tidak hanya menyuarakan pentingnya kesetaraan gender dalam Islam, tetapi juga menjadi panduan reflektif bagi siapa saja—laki-laki maupun perempuan—yang ingin melihat agama sebagai kekuatan yang membebaskan, bukan menindas.

Baca Juga: Pemkab Kulon Progo, DI Yogyakarta Adakan Saron Gender Wisata Ramadan di Plaza Kuliner Glagah

Dalam konteks sosial hari ini, buku ini adalah bentuk perlawanan intelektual yang menginspirasi.

Ia menawarkan bukan hanya kritik, tetapi juga harapan: bahwa Islam dapat terus berkembang menuju wajah yang lebih adil, welas asih, dan setara—jika umatnya berani membaca ulang ajaran-ajaran Tuhan dengan hati nurani yang jernih dan pikiran yang terbuka.***

Halaman:

Berita Terkait