DECEMBER 9, 2022
Internasional

Mohammed bin Salman: Serangan Israel Hambat Upaya Meredakan Ketegangan di Timur Tengah

image
Mohammed bin Salman (Foto: ALQST)

ORBITINDONESIA.COM - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menyatakan bahwa serangan Israel terhadap Iran telah menghambat upaya untuk meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Mohammed bin Salman menyampaikan hal itu dalam percakapan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, di mana ia juga menyampaikan belasungkawa atas para korban serangan Israel, demikian dilaporkan kantor berita resmi Saudi, SPA.

Dalam percakapan tersebut, Pangeran Mohammed bin Salman menegaskan bahwa serangan itu telah mengganggu dialog yang tengah berlangsung untuk menyelesaikan krisis dan menghambat pencapaian solusi diplomatik.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Israel Melawan Iran, Perang Strategis, Ideologis, Bahkan Spiritual

Ia juga menekankan, Arab Saudi menolak penggunaan kekerasan sebagai cara menyelesaikan konflik, dan menegaskan pentingnya menjadikan dialog sebagai dasar dalam menyelesaikan perbedaan.

Menurut SPA, Presiden Iran menyampaikan rasa terima kasih atas simpati dan dukungan moral dari Putra Mahkota, serta memuji sikap Saudi yang secara tegas menolak dan mengecam agresi Israel.

Sebelumnya, Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, juga menghubungi Presiden Iran. Emir Qatar menjadi pemimpin Arab pertama yang secara langsung menyampaikan dukungan kepada kepemimpinan Iran dan mengecam keras serangan Israel.

Baca Juga: Media Iran Sebut 2 Jet Tempur Israel Ditembak Jatuh, Israel Membantah

Pada Jumat dinihari, 13 Juni 2025, tentara Israel (IDF) melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Iran. Angkatan Udara Israel menghantam sejumlah target militer dan fasilitas program nuklir.

Otoritas Israel menyatakan bahwa operasi itu bertujuan untuk mencegah ancaman terhadap eksistensi negara zionis tersebut.

Menurut militer dan intelijen Israel, Iran sudah semakin mendekati “titik tanpa kembali” dalam mengembangkan senjata nuklir dalam waktu dekat.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Peringatkan Trump tentang Dampak Serangan Israel ke Iran

Media Iran melaporkan bahwa sejumlah pejabat militer senior dan ilmuwan nuklir tewas dalam serangan itu. Serangan juga ditujukan ke fasilitas nuklir di Natanz, Fordow, dan Isfahan, serta basis militer Iran di wilayah barat laut negara itu.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut serangan tersebut sebagai kejahatan dan memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “nasib pahit dan mengerikan.”

Sebagai respons, Republik Islam Iran meluncurkan Operasi Janji Sejati 3 (Operation True Promise 3). Media Israel melaporkan bahwa puluhan orang telah menjadi korban dalam serangan operasi Iran tersebut.

Baca Juga: Presiden Iran Masoud Pezeshkian: Israel Tunggu Respons yang Lebih Keras Jika Ulangi Serangan

Pemerintah Israel dikabarkan memutuskan untuk memperluas operasi militer terhadap program nuklir Iran. Sementara itu, Teheran secara resmi telah memberi tahu Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris bahwa pihaknya akan melakukan serangan balasan yang lebih besar ke wilayah Israel.

Rusia telah mengecam serangan militer Israel, dan menyebutnya sebagai tindakan yang sama sekali tidak dapat diterima.***

Halaman:

Berita Terkait