Mengenang Jejak Nabi Muhammad SAW di Masjid Quba
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Rabu, 11 Juni 2025 06:30 WIB

Apa yang Wawan, Hardi dan Sudrajat sampaikan tadi bisa jadi indikasi bahwa masjid Quba menjadi salah satu tujuan jamaah haji dan umrah dari Indonesia.
Para peziarah dari Indonesia seolah ingin menjawab kerinduan untuk ikut shalat di tempat Nabi Muhammad pertama kali mendirikan masjid. Mereka ingin menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad SAW saat berhijrah termasuk mendirikan masjid yang kini beralamat di 3493 Al Hijrah Rd, Al Khatim, Madinah
Boleh dikata, masjid ini menjadi masjid yang patut dikunjungi saat haji dan umrah bagi warga negara Indonesia setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Baca Juga: Jelang Musim Haji, Arab Saudi Tutup Akses Umrah Setelah 13 April 2025
Secara umum, kondisi Masjid Quba hampir sama dengan masjid pada umumnya di Arab Saudi. Masjid ini juga memiliki petugas keamanan yang terus menerus menjaga atau mengarahkan jamaah yang hendak masuk.
Jika di Masjidil Haram, kita bisa masuk tanpa melepas alas kaki, namun di Masjid Quba, petugas akan menegur jika pengunjung masuk tidak melepas alas kaki.
Pihak masjid menyediakan rak untuk menaruh sandal dan sepatu di sisi luar masjid. Sebagian pengunjung juga agak "nakal" karena menaruh alas kaki langsung di rak, melainkan di lantai.
Baca Juga: Anggota DPR RI, Abdul Fikri Faqih: Revisi UU Haji Penting Jamin Perlindungan Hak Jemaah
Area wudhu dan toilet juga sering dibersihkan para petugas. Bahkan, penjaga area ini juga menawarkan tisu yang ada orang yang membutuhkan untuk mengelap tangan. Sehingga, kondisi kamar mandi tetap bersih.
Selain memiliki ruangan shalat sebagai ruang utama, bangunan yang didominasi warna putih tulang ini memiliki ruang pendukung antara lain ruang sekretariat, toko, perpustakaan.
Suasana di ruang shalat terasa sejuk meski di halaman sedang terik matahari, padahal pintu utama masjid selalu terbuka seakan menyambut jamaah yang terus datang dan pergi untuk beribadah.
Baca Juga: Esai Haji: Burung-Burung yang Thawaf di Langit Makkah
Masjid yang mampu menampung 66 ribu orang shalat ini kini memiliki 4 menara, enam kubah, dua pintu utama untuk jamaah laki-laki dan satu pintu utama jamaah perempuan.