DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Luhut Binsar Panjaitan Pastikan Proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya Tetap Berlanjut

image
Ilustrasi - Kereta cepat (Foto: Setneg)

ORBITINDONESIA.COM - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut proyek kereta cepat Jakarta - Surabaya tetap berlanjut.

"Tadi kita bicarakan, memang masalah dari kita karena masih belum selesai menyusun aturan, itu aja 'simple' tapi kalau sudah ada kita akan mulai bicara 'joint study'," kata Luhut Binsar Panjaitan di Beijing tentang kereta cepat Jakarta - Surabaya kepada ANTARA, Kamis, 22 Mei 2025.

Proyek perpanjangan kereta cepat Jakarta - Surabaya telah masuk ke dalam program pengembangan jaringan dalam Keputusan Menteri (KM) Perhubungan Nomor KM 296 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional.

Baca Juga: Info Pengguna Kereta Cepat Whoosh: Akses Tol ke Stasiun Halim Ditutup Demi Keamanan per 18 Februari 2024

Aturan yang dimaksud Luhut adalah soal peraturan presiden (perpres) terkait proyek tersebut. Ia pun mengatakan sudah meminta Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono untuk ikut langsung mengawal pembuatan perpres tersebut.

"Harus segera perpresnya karena ditunggu pihak China, kalau sudah OK baru 'joint study' yang pasti akan lebih bagus dari kereta cepat Jakarta-Bandung," tambah Luhut.

Luhut mengakui pengerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh masih punya banyak kekurangan. "Tidak mencari siapa yang salah, tapi kita belajar dari kesalahan kita karena saya terlibat di situ juga dulu," ungkap Luhut.

Baca Juga: Emir Monti: Penumpang Kereta Cepat Whoosh Melonjak Hingga 80 Persen pada H-4 Lebaran

Sebelumnya diberitakan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut masih mempelajari proyek Kereta Cepat Jakarta—Surabaya.

AHY mengatakan pemerintah harus benar-benar menghitung dan mempelajari proyek besar tersebut dengan matang.

Sedangkan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya tidak boleh membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir: Kereta Cepat Whoosh Pangkas Jarak Tempuh dan Hemat BBM Rp3,2 Triliun per Tahun

Pemerintah juga tengah mengkaji berbagai opsi transportasi berbasis rel untuk proyek kereta cepat ini, termasuk kereta berkecepatan menengah (middle speed train) selain kecepatan tinggi (high-speed train).

Halaman:

Berita Terkait