DECEMBER 9, 2022
Internasional

Donald Trump: Iran Tak Butuh Energi Nuklir Sipil, Mereka Punya Cadangan Minyak Besar

image
Ilustrasi - Bendera negara Iran dan Amerika Serikat. ANTARA/Anadolu/py/am.

ORBITINDONESIA.COM - Presiden AS Donald Trump menyarankan, Iran tidak memerlukan energi nuklir sipil, karena negara tersebut memiliki cadangan minyak bumi yang besar.

"(Penggunaan) Nuklir baik-baik saja bagi negara yang tidak memiliki minyak," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan pembawa berita Fox News, Bret Baier pada Jumat, 16 Mei 2025.

Trump, Presiden AS tersebut menekankan bahwa Iran memiliki salah satu cadangan minyak terkaya di dunia dan bahwa ia tidak dapat membiarkan Teheran mengembangkan senjata nuklir.

Baca Juga: Lebih dari 500 Orang Cedera Dalam Ledakan Besar di Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran

Trump mengatakan bahwa ia yakin Iran ingin membuat kesepakatan nuklir.

"Saya menggunakan perdagangan untuk menyelesaikan masalah dan perdamaian," kata Trump.

Presiden AS tersebut mengatakan kepada Fox News bahwa Iran "akan sangat senang" jika kesepakatan dibuat dan mengatakan bahwa ia lebih menyukai solusi tanpa kekerasan untuk masalah Iran.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump Kejar "Pelucutan Total" Program Nuklir Iran

Sebelumnya, lebih dari 200 anggota legislator dari Partai Republik Amerika Serikat di Kongres telah menandatangani surat yang mendesak Presiden Donald Trump untuk menghentikan Iran dari upaya mengejar program nuklir.

Para anggota parlemen AS itu juga meminta agar Trump menghindari membuat perjanjian baru dengan Teheran yang mirip dengan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

"Kami tidak dapat lagi membuat perjanjian lain yang memungkinkan Iran mengulur waktu, seperti yang dilakukan JCPOA," demikian bunyi surat pernyataan tersebut.

Baca Juga: Korea Utara Gelar Latihan Gabungan untuk Tingkatkan Kesiapan Operasional Kekuatan Nuklir

Rezim Iran harus tahu bahwa pemerintah memiliki dukungan Kongres AS untuk memastikan kemampuan mereka untuk memperkaya uranium, seperti yang Anda katakan dalam wawancara Anda dengan Meet the Press, 'benar-benar dilucuti'," lanjutnya.***

Berita Terkait