DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden Ahmed al-Sharaa: Suriah Negosiasi Tak Langsung dengan Israel untuk Deeskalasi Konflik

image
Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa (Foto: Arab Weekly)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa mengatakan pada Rabu, 7 Mei 2025, bahwa pemerintahannya terlibat dalam negosiasi dengan Israel melalui mediator untuk mencegah eskalasi ketegangan antara kedua pihak.

Berbicara dalam konferensi pers di Paris bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron selama kunjungan pertamanya ke negara Eropa sejak menjabat, Sharaa mengatakan, ada "pembicaraan tidak langsung Suriah dengan Israel melalui mediator untuk meredakan ketegangan sehingga situasi tidak mencapai titik di mana kedua belah pihak tidak dapat menahannya."

"Israel melakukan lebih dari 20 serangan udara di Suriah pekan lalu. Israel harus menghentikan tindakan sewenang-wenang dan campur tangannya dalam urusan Suriah," katanya.

Baca Juga: Raja Abdullah II: Indonesia Miliki Peran Strategis Terkait Perang di Gaza, Lebanon, Suriah

Hal tersebut menandai pertama kalinya presiden Suriah mengungkapkan pembicaraan tidak langsung dengan Israel.

Ia menekankan bahwa Damaskus telah menegaskan kembali kepada semua pihak tentang komitmennya terhadap Perjanjian Pelepasan 1974, yang menetapkan garis gencatan senjata antara Suriah dan Israel di Dataran Tinggi Golan.

Prancis "adalah teman bagi rakyat Suriah dan mendukung mereka selama bertahun-tahun revolusi," kata Sharaa.

Baca Juga: Pentagon Akan Kurangi Jumlah Pasukan AS di Suriah Hingga Kurang dari 1.000 Personel

Ia menambahkan, ia berdiskusi dengan Presiden Macron mengenai cara-cara untuk mengangkat isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, termasuk kontribusi Prancis terhadap rekonstruksi dan stabilitas Suriah, "yang mewakili stabilitas seluruh kawasan."

Sharaa juga mengatakan, ia berdiskusi dengan presiden Prancis mengenai prospek kerja sama di bidang keamanan, ekonomi, keadilan, dan kontraterorisme.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Macron dan rakyat Prancis karena "menyambut pengungsi Suriah dalam beberapa tahun terakhir dan menerima saya hari ini."

Baca Juga: Suriah Sebut Serangan Udara Israel di Dekat Istana Kepresidenan Damaskus "Eskalasi Berbahaya"

Ia menekankan bahwa pemerintahannya "tidak akan membiarkan pertikaian sektarian atau pelanggaran kedaulatan Suriah oleh pihak asing," seraya menambahkan dengan tegas bahwa "masa depan Suriah tidak akan dibentuk di ruang tertutup atau diputuskan di ibu kota yang jauh."

Halaman:

Berita Terkait