DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Dokter Wahyuni Indrawati Bagikan Kiat Mengurangi Gejala Asma pada Anak

image
Seorang petugas kesehatan memberikan perawatan kepada seorang anak penderita Asma saat pengobatan gratis dan bhakti sosial oleh Yayasan Penyantun Anak Asma Indonesia (YAPNAS) di Kelurahan Marunda, Jakarta, Minggu, 17 Mei 2024. WHO memperkirakan 300 Juta penduduk dunia menyandang Asma dan bertambah 18 ribu tiap tahunnya. Di Indonesia sekitar 5,4 persen atau 12,5 juta penduduknya adalah pasien asma. ANTARA/Prasetyo Utomo/ed/mes/09.

ORBITINDONESIA.COM - Konsultan respirator anak FKUI RSCM, Dokter Wahyuni Indrawati membagikan kiat agar orang tua mengevaluasi kondisi anak dengan penyakit asma untuk mengurangi gejala yang muncul.

“Kalau anak mengalami asma dengan gejala masih sering muncul, tentu yang harus kita tanyakan adalah apakah sudah lakukan penghindaran pencetus, penghindaran ini tidak mudah karena kita perlu identifikasi sebagai pemicu,” ujar Wahyuni Indrawati dalam webinar di Jakarta, Rabu, 7 Mei 2025..

Pemicu asma, menurut Wahyuni Indrawati, beragam yakni polutan domestik berupa asap rokok, debu, asap dari dapur, binatang berbulu hingga sarang tungau debu di kamar anak atau rumah.

Baca Juga: Dokter Ahmad Fuady: Perlu Kedisiplinan Penderita TBC Agar Tidak Tularkan Penyakit ke Rekan Kerja di Kantor

Selain itu, kata dia, memastikan anak menghindari alergen seperti cokelat, makanan dingin atau makanan berpengawet yang mengandung MSG menjadi hal yang patut dilakukan untuk menghindari gejala asma yang berulang.

Bila diketahui orang tua telah melakukan langkah mitigasi sebagaimana disarankan dokter, maka dokter dapat melakukan pengendalian serta identifikasi lanjutan untuk mengetahui alergi lain yang bisa saja dialami pasien seiring dengan alergi penyebab asma.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa anak dapat terkena asma karena ada keturunan secara genetik berupa penyakit alergi seperti alergi debu, alergi makanan dan lainnya, sehingga hal ini tak bisa dihilangkan atau disembuhkan namun dapat dikendalikan gejalanya.

Baca Juga: Muhammad Arif: Tiga Warga Badui Dalam di Lebak Banten Meninggal Akibat Tidak Peroleh Obat TBC

“Pasien dengan asma bahwa seseorang itu bisa menderita asma arena memiliki bakat secara genetik atau keturunan dan memang sudah ada warisan dari orang tua bahwa dia lebih sensitif tentu bakat ini tak bisa dihilangkan karena ini ada di dalam gen,” katanya.

Meski penyakit asma hadir dalam tubuh seseorang karena genetik, namun dokter Wahyuni mengatakan bahwa secara medis dapat dilakukan upaya untuk mengendalikan gejala sehingga anak-anak dapat beraktivitas dan bertumbuh layaknya anak yang tidak menderita asma.

Salah satu hal yang juga perlu dilakukan dari sisi asupan makanan yakni anak-anak dengan asma sebaiknya menerapkan pola hidup sehat dan menghindarkan dari pemicu agar gejala seperti batuk, sesak napas bagi penderita asma berat tidak terjadi berulang, termasuk pada saat anak tidur di malam hari.***

 

Halaman:

Berita Terkait