DECEMBER 9, 2022
Internasional

Sekjen PBB Antonio Guterres: Serangan Israel Melanggar Kedaulatan Suriah

image
Sekjen PBB Antonio Guterres (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat, 2 Mei 2025, mengecam serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah Suriah, yang disebutnya sebagai “pelanggaran terhadap kedaulatan” negara itu.

Dalam konferensi pers, juru bicara PBB Stephane Dujarric menyampaikan bahwa Antonio Guterres prihatin dengan meningkatnya ketegangan di beberapa kawasan di Damaskus, Suriah dan mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil.

"Sekjen PBB juga mengecam pelanggaran Israel terhadap kedaulatan Suriah, termasuk serangan udara terbaru yang terjadi di dekat istana presiden di Damaskus," kata Dujarric.

Baca Juga: Raja Abdullah II: Indonesia Miliki Peran Strategis Terkait Perang di Gaza, Lebanon, Suriah

Israel harus menghentikan serangan-serangan itu dan "menghormati kedaulatan, kesatuan, integritas teritorial, dan kemerdekaan Suriah," katanya, menambahkan.

Menurut Dujarric, Guterres mengapresiasi upaya pemerintah Suriah untuk meredam kekerasan serta menjaga keamanan dan stabilitas

Sekjen PBB, kata dia, juga menyerukan agar otoritas Suriah “melakukan investigasi secara transparan dan terbuka terhadap semua pelanggaran yang terjadi."

Baca Juga: Pentagon Akan Kurangi Jumlah Pasukan AS di Suriah Hingga Kurang dari 1.000 Personel

"Selain itu, Sekretaris Jenderal juga menekankan pentingnya mendukung transisi politik yang dapat dipercaya, tertib, dan inklusif di Suriah sesuai prinsip-prinsip utama Resolusi 2254 (2015)," kata Dujarric.

Sebelumnya pada Jumat pagi, militer Israel melancarkan serangan udara yang menyasar kawasan di dekat istana presiden di ibu kota Suriah, Damaskus.

Para pejabat Israel berdalih bahwa serangan itu menjadi peringatan bagi kelompok bersenjata di kawasan selatan Damaskus yang dianggap membawa ancaman terhadap komunitas Druze berada.

Baca Juga: Suriah Sebut Serangan Udara Israel di Dekat Istana Kepresidenan Damaskus "Eskalasi Berbahaya"

Serangan itu dianggap sangat provokatif karena terjadi hanya beberapa jam setelah para tokoh Druze merilis pernyataan video yang menegaskan komitmen mereka terhadap persatuan Suriah dan penolakan terhadap segala bentuk perpecahan atau separatisme.

Halaman:

Berita Terkait