DECEMBER 9, 2022
Nasional

Guru Besar FHUI Arie Afriansyah Rekomendasikan Empat Strategi Keamanan dan Hukum Kelautan

image
Guru Besar Bidang Hukum Laut Internasional, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia (FHUI) Prof. Arie Afriansyah. ANTARA/HO-Humas UI.

ORBITINDONESIA.COM - Guru Besar Bidang Hukum Laut Internasional, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia (FHUI) Prof. Arie Afriansyah merekomendasikan empat strategi utama untuk menyelesaikan masalah keamanan dan kepastian hukum kelautan.

"Potensi besar Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia hanya dapat direalisasikan jika masalah keamanan laut dan kepastian hukum dapat diatasi secara sistematis," kata Prof. Arie Afriansyah, dalam keterangannya, Kamis, 1 Mei 2025.

Menurut Arie Afriansyah, empat rekomendasi utama yaitu:

Baca Juga: Bareskrim Polri Tetapkan Sembilan Tersangka Pagar Laut di Perairan Bekasi Jawa Barat

Pertama, pembentukan Undang-Undang Keamanan Laut Nasional untuk mengatasi fragmentasi dan membangun sistem pengawasan terpadu.

Kedua, penyelesaian batas maritim secara menyeluruh untuk memperjelas kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia.

Ketiga, harmonisasi kebijakan kelautan nasional agar seluruh sektor terkait bergerak sinergis dalam mendukung kepentingan nasional di laut.

Baca Juga: Prabowo Subianto Ungkap Strateginya Kelola Ketegangan di Laut China Selatan

Keempat, pemetaan sistematis kepentingan nasional di laut, berbasis pengukuran risiko dan prioritas strategis.

“Ekonomi biru tidak akan pernah tumbuh di tengah laut yang tidak aman. Keamanan laut bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk memastikan transformasi Indonesia sebagai poros maritim dunia,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prof. Arie mengingatkan bahwa Indonesia harus berani mengambil peran kepemimpinan dalam tata kelola keamanan laut dan pengembangan ekonomi biru di tingkat global.

Baca Juga: KKP dan Pemprov Banten Bongkar Sisa Pagar Laut di Perairan Tangerang yang Panjangnya Sekitar 1 Kilometer

Melalui pendekatan jangka panjang yang berbasis bukti, kolaboratif, dan antisipatif, Indonesia dapat memastikan bahwa sumber daya laut bukan hanya menjadi penopang ekonomi saat ini, tetapi juga warisan kesejahteraan bangsa di masa depan.***

Berita Terkait