DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Budayawan Jose Rizal Manua: Pemerintah Perlu Kenalkan Tari Tradisional Pada Generasi Muda

image
Sejumlah pelajar down syndrome mementaskan tari permainan tradisional cublak-cublak suweng pada pertunjukan seni tari di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 26 April 2025. Pertunjukan tari lintas budaya yang diikuti ratusan penari dari kalangan para pelajar dan seniman Kota Semarang yang berlangsung selama 12 jam tersebut digelar oleh Sanggar Kusuma Wiratama untuk memperingati Hari Tari Sedunia sekaligus melestarikan dan mengenalkan berbagai macam kesenian tari khas Indonesia kepada masyarakat luas terutama generasi muda. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.

ORBITINDONESIA.COM - Budayawan sekaligus praktisi seni, Jose Rizal Manua mengatakan, dukungan pemerintah dalam memperkenalkan tari tradisional perlu digencarkan agar semakin dikenal generasi muda.

"Tari nasional dari berbagai provinsi di Tanah Air memang kurang diminati oleh generasi muda sekarang,” ujar Jose Rizal Manua saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.

Karenanya, Jose Rizal Manua mengimbau agar dimulai dari keluarga, lingkungan masyarakat serta dukungan pemerintah mampu meningkatkan pelatihan tarian nasional sebagai bentuk penguatan jati diri bangsa.

Baca Juga: Sebanyak 800 Penari Meriahkan Festival Erau Adat Kutai Pelas Benua 2024 di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Ia juga berharap pertunjukan kolosal seperti yang diselenggarakan di jalanan Jakarta dan Yogyakarta bisa menjadi opsi melestarikan kebudayaan berupa tari yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Tari yang ada di setiap provinsi mempunyai keunikannya masing-masing dan berbeda dengan yang ada di belahan dunia mana pun,” jelasnya.

Sementara untuk tari jenis modern, kemajuannya sangat pesat. “Hendaknya pemerintah mewajibkan menari tarian nasional di setiap sekolah berdasarkan tarian yang ada di provinsi masing-masing dengan begitu tarian nasional bisa tetap terjaga,” tambah dia.

Baca Juga: Tarian Rakyat Sumatra Utara Sambut Kemenangan Bobby Nasution

Lebih lanjut mengenai kekayaan sastra berupa puisi, menurutnya kini puisi kian berkembang seiring dengan keterbukaan berkarya. Karena keberanian menulis sekarang ini sangat terbuka, siapa saja bisa bebas menulis termasuk menulis puisi,” pungkasnya.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penggunaan tarian tradisional sebagai sarana untuk mempromosikan budaya Indonesia di kancah internasional, karena hal itu bisa berdampak pada sektor pariwisata.

“Tarian tradisional sangat berhubungan dengan seni pertunjukan dan budaya, juga erat kaitannya dengan pariwisata,” kata Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf Restog Krisna Kusuma.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Tarian Mawar Hitam, Elegi Flu Spanyol

Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, khususnya pada seni tari. Produk kesenian ini perlu dimanfaatkan sebagai alat promosi wisata.

Halaman:

Berita Terkait