Gubernur Bali Wayan Koster Tolak KB Dua Anak Demi Kelangsungan Budaya
- Penulis : Abriyanto
- Senin, 14 April 2025 04:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Gubernur Bali Wayan Koster menolak program keluarga berencana (KB) dua anak, karena dirinya lebih mendorong program KB empat anak oleh penduduk Bali demi keberlangsungan budaya.
Dalam Kongres Daerah XI IA ITB Pengda Bali di Denpasar, Minggu, 13 April 2025, Wayan Koster mengatakan, keunggulan Bali dibandingkan dengan daerah lainnya adalah kebudayaannya, sehingga jika penduduk lokal, terutama masyarakat Hindu Bali yang menjalankan budaya, justru menipis maka budaya Bali akan hilang.
“Tidak ada yang mebanjar, tidak ada yang ngelawar, tidak ada Purnama-Tilem, tidak ada odalan, Galungan, Kuningan, Ngaben, berbagai aktivitas budaya akan terancam,” kata Wayan Koster.
Baca Juga: Gubernur Bali, Wayan Koster: Nyoman dan Ketut yang Lahir 2025 Mulai Dapat Insentif dari Pemerintah
Gubernur asal Buleleng itu menegaskan bahwa ia tidak menutup diri terhadap kehadiran pendatang yang mencari penghidupan di Bali, namun yang ditakuti tergerusnya penduduk lokal.
“Di Bali bukan persoalan jumlah atau siapa yang datang ke Bali, tetapi siapa yang kita ajak untuk mengurus budaya,” ujarnya.
Saat ini, Pemprov Bali sendiri sedang berupaya mendorong program KB empat anak untuk penduduk lokal, mulai dari merancang insentif bagi pemilik nama nyoman dan ketut atau anak ketiga dan keempat.
Baca Juga: Gubernur Wayan Koster: Pelaku Usaha di Bali Bisa Dicabut Izin Jika Tak Kelola Sampah
Belum lama, Pemprov Bali juga membentuk tim kerja untuk percepatan pembangunan, di mana mendorong pertumbuhan penduduk menjadi salah satu program penting yang dibuatkan tim khusus.
“Saya sedang bekerja keras untuk memproteksi budaya Bali ini, kalau tidak bahaya, Bali ini keunggulannya cuma satu, cuma budaya. Kalau kebudayaan Bali ini tidak dijaga dengan baik, wilayahnya kecil, penduduknya sedikit, siapa yang akan mengurusnya ke depan?,” sambung Gubernur Bali.***