Menkeu AS Scott Bessent: IMF dan Bank Dunia Harus Kembali ke Tujuan Awal Mereka
- Penulis : M. Ulil Albab
- Kamis, 24 April 2025 11:00 WIB

ORBITINDONESIA.COM - IMF dan Bank Dunia harus berkomitmen kembali pada tujuan awal mereka dan meninggalkan agenda lain yang tidak terkait, kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Rabu, 23 April 2025.
"Lembaga-lembaga Bretton Woods (IMF dan Bank Dunia) harus mundur dari beragam agenda mereka yang luas dan tidak terfokus, yang telah menghambat kemampuan mereka untuk melaksanakan mandat inti mereka," kata Scott Bessent saat berbicara di sebuah acara di Institute of International Finance.
Pemerintahan Trump berencana untuk menggunakan kepemimpinan dan pengaruh AS untuk mendorong lembaga-lembaga ini memenuhi misi inti mereka, kata Scott Bessent.
Baca Juga: Amir Uskara: Indonesia di Mata IMF
IMF, kata Bessent, harus kembali ke misi awalnya untuk mempromosikan kerja sama moneter, perdagangan, dan stabilitas keuangan, daripada berfokus pada isu-isu terkait iklim, gender, dan sosial.
Menkeu AS menegaskan bahwa IMF harus menjadi suara yang tegas dan jujur tentang ketidakseimbangan global, dan "perlu memanggil negara-negara seperti China yang telah mengejar kebijakan yang mendistorsi secara global dan praktik mata uang yang tidak transparan selama beberapa dekade."
IMF juga harus memastikan bahwa pinjaman bersifat sementara dan terkait dengan reformasi ekonomi riil, kata Bessent.
Baca Juga: IMF: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Sebesar 3,1 persen pada Tahun 2024
Demikian pula, Bank Dunia harus kembali ke misi utamanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, investasi swasta, dan kemandirian di negara-negara berkembang, menurut kepala perbendaharaan kekayaan negara AS itu.
Bank Dunia harus memfokuskan sumber daya pada kebutuhan utama seperti akses energi, memprioritaskan teknologi yang andal dan terjangkau, termasuk bahan bakar fosil dan tenaga nuklir, lanjutnya.
Bessent juga menekankan bahwa Bank Dunia harus menegakkan kebijakan kelulusannya atau proses penghentian pinjaman Bank Dunia secara perlahan saat negara peminjam mencapai tingkat pembangunan, kapasitas pengelolaan, dan akses ke pasar modal yang memungkinkannya untuk terus berjalan tanpa pembiayaan dari Bank Dunia.
Baca Juga: IMF Memperingatkan Wacana Penyitaan Aset-aset Rusia Bisa Rusak Sistem Keuangan Global
Selain itu, Bessett meminta Bank Dunia menghentikan pinjaman ke negara-negara kaya dan memfokuskan kembali dukungan pada negara-negara miskin.