DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

INSA: Semua Pihak Harus Dukung Perbaikan untuk Atasi Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok

image
Sejumlah kendaraan terjebak macet di Jalan Yos Sudarso menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 17 April 2025. Pihak PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Tanjung Priok mengatakan kamacetan panjang tersebut akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok yang rata-rata per harinya sebanyak 2.500 truk, namun pada Kamis, 17 April 2025 mencapai 4.000 truk yang menuju NPCT 1. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa/pri.

Salah satu titik kemacetan terjadi di NPCT 1 yang disebabkan peningkatan volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery petikemas, dan dipastikan kegiatan bongkar muat berjalan lancar serta tidak terjadi error sistem di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok.

Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menargetkan antrean panjang truk peti kemas menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara yang mengakibatkan kemacetan dapat diselesaikan pada Minggu (20/4).

"Hari ini kami masih mengurai sisa dari kemarin hingga Sabtu. Hari Minggu diprediksi semua sudah dapat terselesaikan," kata Executive Director Regional 2 PT Pelabuhan Indonesia Drajat Sulistyo di Jakarta, Jumat.

Baca Juga: Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi: Pelindo Berperan di Ekosistem Industri Kemaritiman

Ia mengatakan pihaknya bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), regulator, Polres Pelabuhan serta pemangku kebijakan terus bekerja mengurai kemacetan yang ada.

Pelindo sudah mendapatkan permintaan dari regulator untuk melakukan bongkar muat dan akan mengeluarkan rilis receiving dan delivery dengan pengawasan yang ketat. Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan shifting atau memindahkan terminal bongkar muat dari yang padat ke terminal yang kosong.

"Ini sudah kami desain dan putuskan jumlah kapal yang akan dipindahkan bongkar muatnya," kata dia.

Baca Juga: Pelindo Integrasikan Pelabuhan dan Kawasan Industri di Terminal Kijing

Dia menjelaskan kemacetan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok ini terjadi karena ada tiga kapal kargo besar yang sandar. Ketiga kapal itu terlambat sandar, dua dari kapal itu harusnya bersandar seminggu yang lalu dan satu kapal terlambat satu hari.

Menurutnya kondisi itu membuat mobil angkutan yang ingin bongkar muat kontainer bertambah dan adanya jadwal libur panjang pada Jumat hingga Minggu membuat konsumen ingin mengambil kontainer mereka.

"Mereka secara bersama-sama melakukan order yakni 4.200 truk yang datang secara bersamaan sehingga menimbulkan kemacetan panjang menuju dan keluar pelabuhan," kata dia.***

Baca Juga: Pelindo Dukung Sektor Pariwisata di Sulawesi Selatan, Sambut Kapal Pesiar MV Coral Geographer

Halaman:

Berita Terkait