Donald Trump Mengancam Terapkan Tarif Baru 50 Persen untuk China
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 08 April 2025 05:45 WIB

"Ini adalah langkah khas unilateralisme, proteksionisme, dan intimidasi ekonomi."
Berbicara dari Gedung Putih, presiden AS mengatakan mungkin ada tarif permanen dan negosiasi.
"Kita punya utang $36 triliun karena suatu alasan," katanya, seraya menambahkan bahwa AS akan berbicara dengan China di antara negara-negara lain untuk membuat "kesepakatan yang adil dan kesepakatan yang baik".
Baca Juga: Tarif Trump dan Peluang Baru Pariwisata di Tengah Krisis
"Sekarang Amerika yang utama," kata presiden AS.
Meningkatnya ketegangan antara AS dan China telah meningkatkan kekhawatiran akan perang dagang global. Tarif akan menjadi pukulan telak bagi produsen China, yang menganggap AS sebagai pasar utama ekspor.
Ketidakpastian seputar tarif menyebabkan hari yang bergejolak di pasar saham global. Pasar di seluruh dunia telah jatuh sejak Trump mengumumkan tarif baru atas impor dari hampir semua negara.
Baca Juga: WSJ: Xi Jinping Adalah Pemenang dalam Perang Dagang dengan Donald Trump
Nilai pasar saham AS turun tajam lagi saat pembukaan, sementara pasar terbesar Eropa, termasuk FTSE 100 London, semuanya ditutup turun lebih dari 4 persen.
Indeks saham Asia anjlok, dengan indeks Hang Seng Hong Kong anjlok lebih dari 13 persen, penurunan satu hari terbesar sejak 1997. Dampaknya terhadap FTSE 100, S&P 500 Amerika, Dax Jerman, dan Nikkei Jepang sangat luas.***