DECEMBER 9, 2022
Kolom

Mengapa Ucapan Minal Aidzin Wal Faizin Jadi Lazim di Indonesia?

image
Amplop lebaran dengan desain depan mirip kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dapat ditemukan di Jakarta, Minggu, 24 Maret 2024. (ANTARA/Abdu Faisal)

Tradisi ini menunjukkan bagaimana Indonesia memiliki cara tersendiri dalam memaknai Idul Fitri. Sementara di negara-negara lain, ucapan selamat Idul Fitri biasanya lebih sederhana dan langsung. Di Turki, misalnya, orang-orang mengucapkan Bayramınız mübarek olsun, yang berarti “Semoga hari raya Anda diberkahi.”

Di Pakistan dan India, ucapan yang paling umum adalah Eid Mubarak, yang berarti “Selamat hari raya". Tidak ada tambahan permintaan maaf, seperti yang lazim diucapkan di Indonesia.

Cara unik

Baca Juga: Bank Indonesia Layani Penukaran Uang Baru Periode Ramadan - Idulfitri Mulai 3 Maret 2025

Mengapa di Indonesia ucapan ini berkembang dengan cara yang unik? Salah satu alasannya adalah karena Lebaran di Indonesia bukan sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga peristiwa budaya yang besar.

Tradisi mudik, berkumpul bersama keluarga besar, dan silaturahmi dari rumah ke rumah menjadi bagian dari perayaan. Dalam konteks ini, meminta maaf menjadi sebuah kebiasaan yang menguatkan nilai kebersamaan dan keharmonisan. Permintaan maaf dalam konteks Idulfitri di Indonesia tidak selalu berkaitan dengan kesalahan spesifik.

Kadang-kadang, seseorang meminta maaf kepada orang lain, meskipun tidak ada masalah apa pun yang terjadi sebelumnya. Ini bukan hanya soal membersihkan kesalahan, tetapi juga cara untuk menjaga hubungan agar tetap harmonis.

Baca Juga: Kementerian Perhubungan dan Pelni Sediakan 800 Tiket Mudik Gratis Sampit-Semarang di Libur Idulfitri

Ada kesadaran bahwa dalam interaksi sehari-hari, baik disengaja maupun tidak, mungkin ada ucapan atau tindakan yang menyinggung perasaan orang lain. Maka, Lebaran menjadi waktu yang tepat untuk menyatukan kembali hati yang mungkin sempat berjauhan.

Di sinilah Minal aidzin wal faizin menjadi lebih dari sekadar ucapan. Ia adalah simbol dari harapan, kebersamaan, dan pembaruan hubungan. Ketika seseorang mengucapkannya, ia tidak hanya menyampaikan selamat Idul Fitri, tetapi juga mengajak orang lain untuk merasakan semangat kebersamaan dan kemenangan dalam arti yang lebih luas.

Dalam kehidupan sosial, ucapan ini juga memiliki peran yang lebih dalam. Di Indonesia, Idul Fitri sering menjadi waktu di mana konflik, baik yang besar maupun kecil, mendapatkan kesempatan untuk diredakan.

Baca Juga: Pertamina Jamin Keandalan Pasokan Energi Jelang Mudik Lewat Satgas Ramadan - Idulfitri 2025

Perselisihan antarkeluarga, gesekan di tempat kerja, bahkan ketegangan politik sering kali mencair dalam suasana Lebaran. Tidak jarang, orang yang selama ini sulit berkomunikasi kembali tersambung karena tradisi salam-salaman dan permintaan maaf yang menjadi bagian dari perayaan.

Halaman:

Berita Terkait