DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Sejumlah 32 Ribu Orang Telah Manfaatkan Skrining Gratis Deteksi Kanker Payudara

image
Ilustrasi deteksi kanker payudara (Foto: Eka Hospital)

ORBITINDONESIA.COM - Layanan skrining gratis berupa deteksi dini kanker payudara menggunakan mamografi dan USG telah dimanfaatkan 32 ribu orang sejak 2023 saat pertama kali dilaksanakan hingga awal tahun 2025.

“Kami akan terus meningkatkan cakupan pelayanan ini dari 14 rumah sakit di tahun pertama menjadi 22 di tahun kedua dan tahun ini kami menargetkan 41 RS Siloam secara serentak menjalankan program ini agar dapat menjangkau lebih banyak perempuan” kata CEO Siloam Hospitals Group, Caroline Riady dalam keterangannya di Tangerang, Banten, Jumat, 21 Maret 2025.

Ia mengatakan, program SEmangat LAwan KAnker (Selangkah) telah menjangkau lebih dari 150 desa dan komunitas di berbagai kota termasuk Jakarta, Tangerang, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, Jember, Bali dan lainnya.

Baca Juga: Reaksi Irfan Hakim Tahu Nunung Srimulat Divonis Kanker Payudara: Syok, Sedih

Program ini dilaksanakan di 29 rumah sakit dan melibatkan lebih dari 120 dokter spesialis radiologi, dokter residen radiologi, tenaga kesehatan, serta staf pendukung lainnya. "Selain skrining, program ini juga mencakup edukasi masyarakat, pembacaan hasil, dan sesi konseling," katanya.

Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, David Utama menambahkan, tahun ini akan ada pemantauan lanjutan bagi peserta dengan hasil temuan tertentu, guna memastikan mendapatkan tindak lanjut yang cepat dan tepat.

“Deteksi dini saja tidak cukup. Tahun ini, kami akan memastikan bahwa peserta yang mendapatkan hasil temuan dapat langsung mendapat tindak lanjut yang tepat" ujarnya.

Baca Juga: Dokter Iskandar Sarankan Cara Deteksi Kanker Payudara Secara Mandiri dengan Metode SADARI

dr. Ruth Vonky Rebecca mengatakan deteksi dini meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan. Jika kanker payudara ditemukan sejak awal, tingkat kesembuhan menjadi jauh lebih tinggi dan kualitas hidup pasien tetap terjaga.

Sementara itu dr. Vera Nevyta Tarigan menambahkan program ini bisa menjangkau perempuan yang jauh dari akses layanan kesehatan dan memberikan pemeriksaan serta edukasi secara langsung

"Dari hasil skrining, sebanyak 0,9 persen peserta didiagnosis dengan kategori BIRADS 4 yang menandakan adanya massa mencurigakan dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.***

Berita Terkait