DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

PT KAI Investasi Rp10,79 T untuk Pengadaan Sarana Kereta Api di PT INKA

image
Tampilan kereta api (KA) Argo Dwipangga New Generation buatan PT INKA (Persero), yang dioperasikan PT KAI (Persero). ANTARA/HO-Humas INKA

ORBITINDONESIA.COM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI berkomitmen mendukung industri perkeretaapian nasional melalui kerja sama dengan PT INKA (Persero) dengan total investasi mencapai Rp10,79 triliun.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, kerja sama tersebut merupakan langkah strategis jangka panjang guna memenuhi kebutuhan layanan transportasi kereta api yang terus berkembang serta mendukung industri dalam negeri melalui investasi terhadap produk-produk yang memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tinggi.

"Investasi ini merupakan yang terbesar untuk pengadaan sarana perkeretaapian dan menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan," kata Didiek dikutip dari keterangan resmi PT KAI di Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.

Baca Juga: PT KAI Daop 1 Jakarta Tutup 40 Perlintasan Kereta Liar Sejak 2023 Karena Membahayakan

Lebih lanjut, Didiek mengatakan investasi ini juga sejalan dengan kebutuhan atas Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) KAI 2025-2029 yang menargetkan pertumbuhan volume penumpang dan angkutan barang.

"Kami proyeksikan volume penumpang jarak jauh meningkat sebesar 10,6 persen, sementara penumpang KA lokal diperkirakan naik 9,9 persen. Untuk angkutan barang, kami melihat potensi peningkatan dari proyek Sumbagsel sebesar 27,8 juta ton, Tarahan II sebesar 18,0 juta ton, dan ekspansi Kertapati sebesar 7,0 juta ton. Dengan investasi ini, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan transportasi nasional yang lebih efisien dan berkelanjutan," jelasnya.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba melanjutkan, salah satu investasi besar KAI Group dengan INKA adalah pengadaan 612 unit kereta SS new generation untuk program Replacement Tahun 2023-2026.

Baca Juga: Anne Purba: PT KAI Siapkan 3,4 Juta Tiket Kereta Api Jarak Jauh Selama Angkutan Lebaran

Adapun total nilai kontrak pengadaan kereta SS new generation mencapai Rp5,5 triliun.

Selain itu, KAI juga melakukan pengadaan 10 unit kereta luxury dengan kapasitas 26 kursi, serta mengalokasikan satu unit kereta luxury tambahan sebagai cadangan untuk perawatan. Total nilai kontrak pengadaan kereta luxury ini mencapai Rp161,16 miliar.

Tak hanya itu, KAI Group melalui anak usahanya, KAI Commuter juga turut berkontribusi dalam peningkatan TKDN melalui pengadaan sarana Commuter Line.

Baca Juga: PT KAI Daop 1 Jakarta Tambah Kapasitas Tempat Duduk Sebesar Dua Persen untuk Periode Lebaran

KAI Commuter telah menjalin kerja sama dengan PT INKA (Persero) untuk pengadaan sarana Commuter Line baru dan retrofit dengan total investasi mencapai Rp4,07 triliun.

"Investasi pengadaan sarana Commuter Line baru mencakup 16 rangkaian dengan total nilai hampir Rp3,83 triliun. Sementara itu, investasi pengadaan sarana Commuter Line retrofit mencakup dua rangkaian dengan total nilai lebih dari Rp238,63 miliar. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat layanan Commuter Line yang lebih modern dan efisien," jelas Anne.

Tidak hanya untuk layanan penumpang, KAI juga berinvestasi dalam pengadaan sarana angkutan barang. Salah satu bentuk investasi tersebut adalah pengadaan 1.125 unit gerbong datar BM 54 ton untuk angkutan barang di Sumatera Selatan.

Baca Juga: PT KAI Daop 1 Jakarta: Jumlah Pemudik 2025 yang Gunakan Kereta Api Jarak Jauh Diperkirakan 845.448 Orang

Investasi ini memiliki nilai sebesar Rp1,05 triliun dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta kapasitas angkutan barang terutama batu bara sebagai sumber pasokan energi listrik nasional.***

Halaman:

Berita Terkait