DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

IHSG Pagi Ini Menguat di Tengah Pelemahan Mayoritas Bursa Kawasan Asia

image
Investor saham mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG yang berada pada zona merah usai libur panjang di Denpasar, Bali, Kamis, 30 Januari 2025. (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

ORBITINDONESIA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi, 7 Maret 2025, bergerak menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG dibuka menguat 31,97 poin atau 0,48 persen ke posisi 6.649,82. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,67 poin atau 0,09 persen ke posisi 754,16.

"Pada perdagangan berikutnya, IHSG diperkirakan bergerak sideways dengan potensi penguatan," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan Seiring Optimisme Seusai Pencoblosan Pemilu 2024

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dijadwalkan merilis data cadangan devisa Februari pada hari ini, Jumat, yang diperkirakan tetap stabil seiring nilai tukar Rupiah di kisaran Rp16.300 per dolar AS dan upaya pemerintah melakukan refinancing atas utang jatuh tempo di 2025 sebesar Rp 800 triliun.

Dari mancanegara, Presiden Donald Trump mengumumkan barang-barang asal Kanada dan Meksiko yang termasuk dalam perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada (USMCA) akan dibebaskan dari tarif 25 persen selama sebulan, yang diberlakukan awal pekan ini.

Kebijakan ini diumumkan sehari setelah tarif untuk barang otomotif dibebaskan.

Baca Juga: Penguatan IHSG dan Optimisme Pasar Modal di Tengah Dinamika Pascapemilu

Awalnya, Donald Trump hanya memberikan pengecualian kepada Meksiko, namun kemudian menandatangani amendemen yang memperluas pengecualian ke Kanada.

Di pasar Eropa, bursa saham berhasil memangkas kerugian dan berakhir mendatar pada Kamis, 6 Maret 2025, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga sesuai ekspektasi dan memberi sinyal kemungkinan pelonggaran kebijakan lebih lanjut untuk menjaga inflasi tetap stabil

Sementara itu, Bursa saham Wall Street mengalami penurunan tajam pada Kamis, dengan Nasdaq dikonfirmasi memasuki fase koreksi sejak Desember, akibat kekhawatiran pasar atas ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat.

Baca Juga: DeepSeek AI China Guncang AS: Saham Anjlok, Investor Panik, Dominasi Teknologi Tinggi Terancam

Idenks Dow Jones Industrial Average merosot 427,51 poin atau 0,99 persen menjadi 42.579,08, indeks S&P 500 turun 104,11 poin atau 1,78 persen ke posisi 5.738,52, dan Nasdaq Composite Index anjlok 483,48 poin atau 2,61 persen menjadi 18.069,26.

Halaman:

Berita Terkait