Kantor PM Israel Netanyahu: AS Usulkan Rencana Baru Gencatan Senjata Sementara di Jalur Gaza
- Penulis : Abriyanto
- Minggu, 02 Maret 2025 13:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Amerika Serikat mengusulkan rencana baru gencatan senjata sementara di Jalur Gaza, Palestina, selama bulan Ramadan dan perayaan Passover, kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Israel akan menerima rencana Utusan Khusus Presiden AS Steve Witkoff untuk gencatan senjata sementara selama periode Ramadan dan Passover itu, kata kantor PM Netanyahu itu dalam satu pernyataan seperti diberitakan RIA Novosti dari Tel Aviv, Ahad, 2 Maret 2025.
Sikap Israel terhadap rencana baru AS itu diambil setelah digelar diskusi keamanan yang dipimpin PM Netanyahu dan dihadiri menteri pertahanan, pejabat senior Kementerian Pertahanan, dan tim perunding menyusul berakhirnya 42 hari gencatan senjata Gaza.
Baca Juga: Israel Bersikeras Tidak Akan Mundur dari Koridor Philadelphi di Perbatasan Jalur Gaza - Mesir
Ramadan 1446 Hijriah dimulai pada 28 Februari dan berakhir pada 29 Maret, sedangkan Passover Yahudi akan dirayakan dari 12 hingga 19 April.
Rencana baru gencatan senjata yang diusulkan AS itu menyerukan pembebasan separuh sandera Israel, baik yang hidup maupun yang mati, dari Gaza pada hari pertama pelaksanaannya, dan jika kesepakatan gencatan senjata permanen tercapai, seluruh korban penculikan yang tersisa, baik yang hidup maupun yang mati, akan dibebaskan.
"Witkoff mengajukan rencana ini untuk memperpanjang gencatan senjata setelah dia menyimpulkan bahwa pada tahap ini tidak mungkin mengatasi perbedaan antara kedua pihak untuk mengakhiri perang dan bahwa waktu tambahan dibutuhkan untuk merundingkan gencatan senjata permanen," sebut kantor PM Netanyahu.
Baca Juga: Hamas Tuding Israel Bertanggung Jawab Atas Kegagalan Dialog Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza
Kantor PM Israel itu menekankan bahwa Tel Aviv telah setuju dengan rencana baru AS atas kembalinya korban penculikan, sedangkan gerakan perjuangan kemerdekaan Palestina Hamas masih belum menerima rencana tersebut.
"Jika Hamas mengubah posisinya, Israel akan segera melakukan negosiasi mengenai semua rincian rencana Witkoff," kata kantor PM Israel itu.
Rencana baru tersebut juga berisi poin persetujuan AS bahwa Israel dapat melanjutkan permusuhan setelah 42 hari jika dianggap negosiasi untuk gencatan senjata permanen tidak efektif, kata kantor PM Netanyahu menambahkan. ***