DECEMBER 9, 2022
Internasional

WSJ: Hamas Bersiap-siap Bertempur Lagi di Tengah Masalah Negosiasi dengan Israel

image
Pejuang Hamas. ANTARA/Anadolu/py

ORBITINDONESIA.COM - Gerakan perjuangan Palestina, Hamas, sedang bersiap untuk melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza karena adanya masalah dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel, menurut laporan surat kabar The Wall Street Journal (WSJ) pada Rabu, 26 Februari 2025.

WSJ yang mengutip sejumlah pejabat dari negara-negara Arab secara anonim mengungkapkan bahwa Hamas sedang menyusun kembali kekuatan militernya untuk kemungkinan dimulainya kembali pertempuran di Gaza.

Selain itu, sayap bersenjata organisasi Hamas tersebut telah menunjuk komandan baru dan mulai menyusun rencana untuk kemungkinan penempatan pasukannya, kata para pejabat itu.

Baca Juga: Israel Langgar Gencatan Senjata Gaza, Hamas Tunda Pembebasan Sandera

Sementara itu, pasukan Israel dilaporkan berupaya mengambil kendali Koridor Netzarim, yang membagi Gaza menjadi utara dan selatan.

Sebagai bagian dari persiapan pertempuran, Hamas sedang mempersiapkan tim khusus untuk melacak mata-mata Israel yang terdapat di Gaza.

Para pejabat itu mengemukakan, Hamas telah mulai memulihkan terowongan di Gaza dan mengajari anggota barunya cara menggunakan senjata dalam perang gerilya melawan angkatan bersenjata Israel.

Baca Juga: Hamas Siap Serahkan Kendali Gaza kepada Otoritas Nasional Palestina

Sebagaimana diwartakan, Israel menerima enam sandera dari Hamas pada Sabtu, 22 Februari 2025, tetapi menolak melepaskan lebih dari 600 tahanan Palestina yang dijadwalkan untuk ditukar.

Kantor pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan "menunda" pembebasan tahanan Palestina sampai Hamas menjamin pembebasan sandera Israel berikutnya "tanpa melalui upacara yang memalukan".

Gencatan senjata telah berlaku di Jalur Gaza sejak 19 Januari sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan gerakan Palestina Hamas untuk membebaskan sandera Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina.

Baca Juga: Hamas Kecam Israel Karena Menunda Pembebasan Warga Palestina

Penjamin perjanjian tersebut adalah Qatar, Mesir dan Amerika Serikat, yang telah mendirikan pusat koordinasi di Kairo.

Kesepakatan ini adalah gencatan senjata kedua selama konflik berlangsung. Tahap pertama selesai pada November 2023 dan hanya berlangsung selama enam hari.***

Halaman:

Berita Terkait