DECEMBER 9, 2022
Internasional

Hamas Tuding Israel Menghambat Bantuan dan Upaya Rekonstruksi Gaza

image
Pasukan Hamas yang melawan PM Israel di Gaza (Foto: Antara)

ORBITINDONESIA.COM - Kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina, Hamas, menuduh Israel menghambat pelaksanaan kesepakatan bantuan dan rekonstruksi di Gaza, yang selama lebih dari 15 bulan mengalami pemboman hingga gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari.

"Israel terus menunda pelaksanaan proses bantuan dan rekonstruksi yang telah disepakati dalam perjanjian gencatan senjata, serta tidak sepenuhnya memenuhi komitmennya terhadap bantuan kemanusiaan," kata juru bicara Hamas, Hazem Qassem, dalam sebuah pernyataan tanpa merinci lebih lanjut.

"Meski sektor kesehatan mengalami kehancuran besar, pendudukan ( Israel) belum mengizinkan upaya pemulihan atau masuknya pasokan medis penting," tambah jubir Hamas tersebut.

Baca Juga: Hamas Bebaskan 4 Tentara Wanita Israel Sesuai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

"Pengiriman bahan bakar masih jauh di bawah jumlah yang ditetapkan dalam kesepakatan, dan pasokan yang mencapai Gaza utara sangat minim," ujarnya melanjutkan.

Qassem juga menyatakan bahwa "alat berat yang disebutkan dalam kesepakatan belum diizinkan masuk, sehingga menyulitkan evakuasi jenazah para syuhada dan menghambat pemulihan jenazah sandera yang akan ditukar, terutama pada akhir fase ini."

Hamas mendesak para mediator, yaitu Qatar dan Mesir, serta penjamin gencatan senjata, untuk "memaksa Israel agar segera mengizinkan masuknya bantuan yang telah disepakati, termasuk tenda, bahan bakar, pasokan makanan, dan alat berat, serta memastikan penghentian semua pelanggaran lainnya."

Baca Juga: Kelompok Pejuang Hamas: Israel Halangi Pengungsi Palestina Pulang ke Gaza Utara

Sebelumnya pada hari yang sama, Kepala Kantor Media Gaza, Salama Marouf, menyatakan bahwa Gaza kini menjadi "zona bencana kemanusiaan" yang tidak memiliki "kebutuhan dasar untuk bertahan hidup dan menjaga martabat manusia."

Pada Rabu, Kantor Media Gaza juga mendesak penekanan terhadap Israel agar mengizinkan masuknya tenda dan karavan untuk menampung lebih dari seperempat juta keluarga pengungsi yang kehilangan rumah akibat genosida.

Gencatan senjata yang berlangsung selama enam pekan itu merupakan tahap pertama dari kesepakatan tiga tahap yang dapat mengakhiri perang Israel di Gaza secara permanen.

Baca Juga: Hamas Konfirmasi Gugurnya Panglima Brigade Al Qassam, Mohammed Deif

Serangan militer Israel tersebut telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.***

Berita Terkait