Luhut Binsar Pandjaitan Ingin Indonesia Bikin Pesaing dari DeepSeek dan ChatGPT
- Penulis : Wahyu Husain
- Rabu, 19 Februari 2025 17:42 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan Indonesia membuat sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) seperti DeepSeek dan ChatGPT.
“Orang bicara DeepSeek, kenapa kita tidak studi mengenai itu? Tidak selalu mahal, harga itu bisa,” kata Luhut dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu 19 Februari 2025.
Dia meyakini Indonesia memiliki talenta digital yang mumpuni untuk mengembangkan sistem teknologi serupa.
Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan: Proyek Kereta Ringan di Bali Sedang Sedang Dalam Studi Pembangunan
Sebagai contoh, aplikasi seperti PeduliLindungi, Simbara, hingga e-katalog dikembangkan oleh talenta digital dalam negeri.
Dia yakin Indonesia mempunyai kemampuan yang memadai untuk mengembangkan sistem digital.
“Masak hanya China dan Amerika Serikat saja yang bisa,” katanya.
Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024: Relawan Bravo 5 yang Didirikan Luhut Binsar Pandjaitan Dukung Pramono-Rano
Lembaga Dewan Ekonomi Nasional mengusung empat pilarlayanan digital pemerintah.
Pilar pertama tentang optimalisasi penerimaan negara, baik pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Sistem digital dalam pilar ini yaitu Coretax untuk pajak dan Simbara untuk PNBP melalui mineral dan batu bara.
Pilar kedua tentang efisiensi belanja negara lewat sistem e-catalogue versi 6.0. Sistem ini hadir dengan fitur baru seperti pengawasan real-time, integrasi lintas kementerian dan lembaga, analisis kebutuhan otomatis, serta evaluasi vendor berbasis data untuk memastikan belanja negara tepat sasaran dan bebas dari pemborosan.
Baca Juga: Luhut Pandjaitan, Retno Marsudi dan Stephen Covey Ramaikan Festival Belajar Blibli
Pilar ketiga tentang pelayanan publik, seperti administrasi kependudukan, SIM, paspor, pendidikan, dan kesehatan. Sistem digital pada bidang ini dirancang untuk mengurangi birokrasi berlebih dan memberikan pengalaman yang lebih mudah serta cepat bagi masyarakat.
Pilar keempat menyangkut kemudahan berusaha lewat sistem online single submission (OSS).***