Distributor dan Penyedia Jasa Angkutan Logistik Diminta Bertanggung Jawab Atas Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 13 Februari 2025 06:37 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Mantan Direktur Keselamatan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suripno menyebutkan bahwa perusahaan penyedia jasa transportasi logistik harus bertanggung jawab atas kecelakaan di gerbang tol Ciawi, Bogor.
Dia mengatakan, penyedia jasa sekaligus pemilik kendaraan merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan kelaikan jalan kendaraan.
"Pemilik kendaraan atau perusahaan yang menguasai kendaraan (bila itu disewa), harus bertanggung jawab atas pemeliharaan kendaraan, pengujian kendaraan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan," kata Suripno belum lama ini.
Baca Juga: Polisi Bogor Kota: Gerbang Tol Ciawi Jawa Barat Sudah Kembali Dibuka Usai Kecelakaan Maut
Dia menjelaskan hal tersebut juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Undang-Undang tersebut mengatur jelas terkait kewajiban perusahaan angkutan barang dan pengemudinya. Dalam konstitusi tersebut, perjanjian antara operator logistik dengan pemilik barang dalam transportasi adalah orang yang memerintahkan untuk mengangkut barang.
Dia menjelaskan, apabila yang bekerjasama dengan operator logistik itu langsung pihak produsennya, maka yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan itu adalah produsen dengan operator logistik.
Namun, kalau pihak produsen sudah menyerahkan urusan operator logistiknya kepada pihak lain atau bermitra dengan distributornya, artinya yang bertanggung jawab adalah distributor dengan operatornya.
"Jadi, pihak yang membuat perjanjian kerjasama itulah yang harus bertanggung jawab terhadap angkutan barangnya jika terjadi pelanggaran ataupun kecelakaan seperti yang terjadi di gerbang tol Ciawi itu," katanya.
Terlebih, sambung dia, apabila distributor dan penyedia jasa transportasi logistik sepakat untuk memuat barang melebihi kapasitas angkut kendaraan. Dosen Institut Transportasi dan Logistik Trisakti ini melanjutkan, maka sudah pasti kedua pihak tersebut harus bertanggung jawab kalau terjadi hal-hal tidak diinginkan terjadi di jalan.
"Karena dokumen angkutan yang dibawa pengemudi itu berasal dari distributor bukan produsen. Bila kendaraan milik distributor maka distributor kan yang harus bertanggung jawab, bukan produsennya," kata dia lagi.
Baca Juga: Camat Cidadap, Sukabumi Galang Bantuan untuk Empat Warga Korban Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi
Sebelumnya, Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin menegaskan bahwa truk pengangkut galon yang terlibat kecelakaan di Tol Ciawi bukan merupakan milik PT Tirta Investama selaku produsen Aqua. Truk merupakan kendaraan milik perusahaan transporter atau jasa angkut yang merupakan rekanan salah satu perusahaan distributor rekanan Danone Indonesia.