DECEMBER 9, 2022
Internasional

Wapres AS JD Vance Kritik Pendekatan Regulasi Uni Eropa terhadap AI yang Dianggap Berlebihan

image
Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance (Foto: NPR)

"Sekarang, bagi sebagian orang, cara termudah untuk menghindari dilema adalah dengan memblokir pengguna Uni Eropa sejak awal, apakah ini benar-benar masa depan yang kita inginkan?" tanyanya.

Dia mengatakan menciptakan tempat internet yang aman untuk anak-anak berbeda dengan mencegah "pria atau perempuan dewasa mengakses opini yang dianggap misinformasi oleh pemerintah."

Vance berjanji bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump "akan memastikan bahwa sistem AI yang dikembangkan di Amerika bebas dari bias ideologis dan tidak akan pernah membatasi hak warga negara kami untuk berbicara bebas."

Baca Juga: Donald Trump Umumkan Senator Ohio JD Vance Akan Jadi Calon Wakil Presidennya di Pilpres AS 2024

Wakil presiden, dalam konteks tersebut, juga mengecam "musuh asing yang bermusuhan" yang "mempersenjatai perangkat lunak AI untuk menulis ulang sejarah, mengawasi pengguna, dan menyensor ucapan."

Vance mengatakan bahwa beberapa rezim otoriter telah mencuri dan memanfaatkan AI untuk memperkuat kemampuan intelijen militer dan pengawasan, mencuri data asing, serta menyebarkan propaganda guna melemahkan keamanan nasional negara lain

"Saya ingin menegaskan, pemerintahan ini akan memblokir upaya tersebut, titik. Kami akan melindungi teknologi AS dan chip Amerika dari pencurian dan penyalahgunaan," janji Vance lebih lanjut.

Baca Juga: JD Vance: Tak Ada Tumpangan Gratis Bagi Sekutu AS untuk Berbagi Beban Menjaga Perdamaian Dunia

Wakil presiden AS itu juga menekankan bahwa AI tidak akan pernah "menggantikan manusia" atau pekerja, tetapi akan berkontribusi agar mereka menjadi lebih "produktif, lebih sejahtera, dan lebih bebas."

"Dalam setiap keputusan besar terkait kebijakan AI yang dikeluarkan pemerintah federal, pemerintahan Trump akan memastikan bahwa pekerja Amerika memiliki peran dalam proses pengambilan keputusan, dan kami sangat bangga akan hal itu," tambah Vance.***

Halaman:

Berita Terkait