DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Tarian Mawar Hitam, Elegi Flu Spanyol

image
Ilustrasi (Istimewa)

Boneka tanpa mata,
saksi bisu maut yang mengintai,
memeluk kabut dingin,
sisa napas terakhir ibunya.

“Ibu di mana?” bisiknya pada langit-langit yang retak.

Malaikat maut menari, mengumpulkan kelopak mawar hitam,
nyawa yang dicabut,
membusuk karena virus.

Di sudut gudang,
selimut putih berbisik pada tumpukan tubuh bocah,
yang dingin:

“Tidurlah, tidurlah anak-anakku.
Sebelum fajar datang,
menumpahkan es ke paru-parumu,
yang masih belajar bernapas.”

Nyanyian para ibu mengalir pelan,
menyuburkan bumi dengan air mata.

Anak-anaknya tak sempat bernama,
mati terkulai,
menjelma akar-akar mawar hitam, menembus tanah,
mencari payudara yang hangat.

-000-

Sejak dulu,
aku takut perang karena ia maut yang bising.

Aku hindari perang karena ia berdarah.

Halaman:

Berita Terkait