DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Tarian Mawar Hitam, Elegi Flu Spanyol

image
Ilustrasi (Istimewa)

Seorang prajurit duduk di sudut,
tangannya menggenggam medali kehormatan,
tapi matanya kosong,
bibirnya gemetar berkata:

“Aku memenangkan perang,
kutembus pertahanan lawan.
Tapi kenapa aku pulang hanya untuk mati, oleh virus kecil ini?”
Aku menang perang,
untuk siapa?”

-000-

Perang Dunia segera usai.

Tapi aku bersaksi.
Justru lebih banyak peti mati.
Telah datang perang lain,
yang jauh lebih sunyi.
Jauh lebih ngeri.

Lonceng gereja lebih sering berdentang.
Kematian semakin banyak.

Aku melihat prajurit,
bertahan dari hujan peluru.
Tapi ia tumbang karena hembusan angin,
yang membawa virus Flu Spanyol.

Aku melihat ibu
yang menanti suaminya pulang,
jatuh ke tanah dengan napas tersendat,
tangannya masih memegang surat,
yang tak sempat ia baca.

Aku melihat lelaki tua,
melewati dua perang tanpa cedera,
tersungkur di depan rumahnya sendiri.
Bukan karena luka, bukan karena pisau,
tetapi karena udara yang ia hirup,
virus menyelinap di pagi yang ia kira damai.

Di dinding rumah sakit,
bayang bocah merangkak sunyi.

Halaman:

Berita Terkait