DECEMBER 9, 2022
Jakarta

Pramono Anung Minta Pengembang Pulihkan Pohon Mangrove yang Dirusak

image
Pramono Anung. (Antara)

ORBITINDONESIA.COM - Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung meminta pengembang memulihkan pohon mangrove yang terdampak kerusakan pembangunan di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu.

“Kalau saya sudah dilantik sebagai gubernur saya akan meminta pengembang itu bertanggungjawab untuk menanam kembali,” kata Pramono di Jakarta Utara, Rabu 5 Februari 2025.

Ia mengatakan pembangunan tidak boleh serta-merta merusak lingkungan, terutama mangrove yang ada di Pulau Pari.

Baca Juga: DPRD Jakarta Tetapkan Pramono Anung dan Rano Karno Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih

“Karena mangrove yang ada di Pulau Pari itu untuk menahan abrasi di kawasan tersebut,” kata dia.

Ia mengaku belum mengetahui detail persoalan di Pulau Pari, tapi ada pohon mangrove yang sudah ditanam di sana mengalami kerusakan akibat kegiatan di kawasan tersebut.

“Ini dampaknya besar bagi pulau tersebut,” kata dia.

Baca Juga: Gubernur Terpilih Pramono Anung: ASN Jakarta Jangan Pernah Berpikir Bisa Poligami di Era Saya

Warga Pulau Pari menyambut positif langkah pemerintah yang menghentikan pengerukan pasir laut ilegal di Pulau Gugus Lempeng, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.

“Kami apresiasi langkah cepat dan tegas untuk menghentikan pengerukan pasir laut yang berlangsung di Pulau Gugus Lempeng,” kata Ketua RW 04 Kelurahan Pulau Pari, Sulaiman di Jakarta.

Ia mengatakan masyarakat resah karena pengerukan pasir laut ilegal tersebut merusak hutan mangrove setempat.

Baca Juga: Pramono Anung Terima Gelar Kehormatan Abang dari Majelis Kaum Betawi

Dia menyebutkan ada sekitar 40.000 tanaman mangrove yang usianya lebih dari dua tahun hasil tanam Forum Peduli Pulau Pari (FP3), warga, mahasiswa, serta wisatawan di lokasi tersebut.

"Zona pengerukan ini menyentuh hutan mangrove,” katanya.

Ia mengatakan ada beberapa pohon dicabuti dan yang ini sangat disayangkan melihat fungsi mangrove banyak manfaat untuk ekosistem lingkungan. ***

Halaman:

Berita Terkait