DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Tapi Kecerdasan Kami Tergolong Rendah, Pak Guru

image
Ilustrasi (Istimewa)

Ia mengadu:

Di negeri lain, ujian adalah tangga.

Tapi di sini, ia menjelma dinding tinggi.

Sejak kecil, mereka hanya belajar,
menulis lapar, menghitung sunyi. ​​​​​​2

Apakah ini kutukan sejarah,
atau tangan-tangan kami yang gagal menulis takdir?

Tapi makam Ki Hajar Dewantara hanya diam.
Hening.
Luka.

Lalu di sela-sela rumput,
di makam itu,
menetes air mata.

Kepala sekolah itu berlutut,
jari-jarinya menyentuh tetesan di rumput.

Bukan embun,
bukan air mata.
Ini air kesedihan yang jatuh dari sejarah.

Ki Hajar ada di sana,
mengirimkannya,
dalam diam yang terlalu pedih untuk diucapkan.

Halaman:

Berita Terkait