Puisi
Puisi Esai Denny JA: Tapi Kecerdasan Kami Tergolong Rendah, Pak Guru
- Senin, 03 Februari 2025 09:29 WIB
Ia mengadu:
Di negeri lain, ujian adalah tangga.
Tapi di sini, ia menjelma dinding tinggi.
Sejak kecil, mereka hanya belajar,
menulis lapar, menghitung sunyi. 2
Apakah ini kutukan sejarah,
atau tangan-tangan kami yang gagal menulis takdir?
Tapi makam Ki Hajar Dewantara hanya diam.
Hening.
Luka.
Lalu di sela-sela rumput,
di makam itu,
menetes air mata.
Kepala sekolah itu berlutut,
jari-jarinya menyentuh tetesan di rumput.
Bukan embun,
bukan air mata.
Ini air kesedihan yang jatuh dari sejarah.
Ki Hajar ada di sana,
mengirimkannya,
dalam diam yang terlalu pedih untuk diucapkan.