PM Mette Frederiksen Sebut Donald Trump Masih Enggan Cabut Ancaman Tarif Terhadap Denmark
- Penulis : M. Ulil Albab
- Jumat, 17 Januari 2025 11:12 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan, Donald Trump yang akan segera dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat masih enggan menarik ancaman tarif terhadap negaranya.
"Sebagaimana yang ditunjukkan dari pihak Amerika, sayangnya, kondisi baru dapat muncul di mana kerja sama kita dengan Amerika di bidang ekonomi berkurang," kata Mette Frederiksen, menyoroti mendesaknya situasi yang dihadapi Denmark, sebagaimana dilaporkan media setempat DR, Kamis, 16 Januari 2025.
Usai menyampaikan taklimatnya di hadapan komite luar negeri parlemen Denmark, Folketing, dengan kerahasiaan ketat, PM Denmark Mette Frederiksen menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tak menginginkan konflik dengan pihak AS di bidang perdagangan.
Baca Juga: Greenland, Wilayah Konstituen Denmark, Tolak Usulan Donald Trump untuk Dikuasai AS
"Namun, tentu saja, kami sedang dalam proses (untuk bersiap) bersama perusahaan, organisasi bisnis, maupun dengan para kolega Eropa," kata dia.
Frederiksen menyebut pembicaraan melalui telepon dengan Donald Trump selama 45 menit pada Rabu, 15 Januari 2025, berlangsung secara "serius", dalam konteks meningkatnya ketegangan bilateral akibat isu Greenland yang menjadi fokus terbaru AS saat ini.
Meski diskusi berlangsung tegang, Frederiksen tetap mengundang Trump untuk mengunjungi Denmark demi memperbaiki hubungan diplomatik.
Baca Juga: Menlu Denmark, Rasmussen: Seruan Donald Trump Caplok Greenland Tak Akan Sebabkan Krisis Diplomatik
Meski demikian, masih belum ada rencana konkret terkait kunjungan Trump ke Denmark.
Frederiksen menegaskan kepada Trump dalam panggilan telepon tersebut bahwa kemerdekaan Greenland hanya akan diputuskan oleh rakyat Greenland sendiri.
Sementara itu, sebuah pernyataan dari Kantor PM Denmark menyebut Frederiksen menyoroti pentingnya memperkuat keamanan di kawasan Arktik dan menegaskan kesiapan Denmark bertanggung jawab lebih jauh dalam hal tersebut.
Menanggapi pernyataan PM Greenland Mute Bourup Egede bahwa pulau tersebut "tidak dijual", Frederiksen berkata bahwa "keputusan terkait kemerdekaan diputuskan oleh Greenland sendiri".***