DECEMBER 9, 2022
Jakarta

PM Shigeru Ishiba Tabur Bunga di Makam Prajurit Jepang Pejuang Kemerdekaan RI 1948-1949

image
Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba didampingi Ibu Negara Yoshiko Ishiba menabur bunga di pusara para prajurit asal Jepang yang ikut berjuang dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, bertempat di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Januari 2025. (ANTARA/Andi Firdaus)

ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba didampingi Ibu Negara Yoshiko Ishiba menabur bunga di pusara para prajurit asal Jepang yang ikut berjuang dalam Perang Kemerdekaan Indonesia pada 1948-1949.

Prosesi tabur bunga itu dilakukan di pusara Eto Shichio alias Jacob, Ishi Yoshinami alias Satria, Goro Yamano alias Abdul Madjid, Moch Toha Nishimura, dan Takashikomatsu Usman di area pemakaman khusus tentara Jepang yang kini berada di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Januari 2025.

"Mereka itu ikut perang gerilya 1 dan gerilya 2 sekitar 1948-1949, makanya dianugerahkan Bintang Gerilya," kata putra ketiga Eto Shchio, Heru Eto, dijumpai ANTARA di TMP Kalibata.

Baca Juga: Yayasan Sakuranesia Perkuat Dialog Islam - Buddha di Kuil Miidera Jepang

Dalam kesempatan itu, Heru menjelaskan riwayat diraihnya Bintang Gerilya oleh sang ayah serta beberapa pahlawan asal Jepang lainnya yang kini dimakamkan di TMP Kalibata.

Ia mengungkapkan bahwa saat itu ratusan prajurit Jepang memilih bertahan di Indonesia dan bergabung dengan pasukan TNI untuk melawan Belanda setelah Jepang menyerah pada Sekutu.

“Dari sekitar 900 prajurit yang bertahan, sebagian besar gugur di medan perang. Yang kembali ke Jepang hanya 45 orang,” ujarnya.

Baca Juga: China Akan Buka Keran Impor Produk Laut dari Jepang Sesudah Uji Coba Limbah PLTN Fukushima Aman

Heru menjelaskan bahwa para prajurit tersebut memiliki pengalaman militer yang lebih dulu, sehingga ditempatkan di garis depan dalam medan pertempuran.

Heru mengatakan bahwa sang ayah berjuang bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) melawan pasukan Belanda selama perang kemerdekaan.

Ia mengatakan bahwa saat itu ada banyak dari tentara Jepang yang memilih menetap di Indonesia dengan berbagai alasan. Sebagian menikah dengan warga lokal, sementara yang lain menolak kembali ke Jepang, karena tidak ingin tunduk pada Belanda.

Baca Juga: Mengenal Perayaan Tahun Baru Unik di Thailand, Turki, Filipina, Jepang, dan AS Selatan,

Dari total 903 prajurit yang terlibat dalam perang, kata Heru, 235 orang dianugerahi Bintang Gerilya atas jasa mereka di medan tempur dan dimakamkan di TMP Kalibata.

“Setelah perang berakhir, mereka yang selamat memulai hidup baru di Indonesia. Sebagian bekerja sebagai juru bahasa, membuka usaha, hingga mendirikan bengkel,” katanya.

Kini, banyak dari mereka yang telah meninggal dunia dan dimakamkan di TMP Kalibata. Heru menegaskan bahwa jasa mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia diakui melalui penghargaan Bintang Gerilya yang diberikan kepada mereka dan keluarganya.

Baca Juga: PM Jepang Shigeru Ishiba dan Istri Yoshiko Tiba di Indonesia, Dijadwalkan Bertemu Presiden Prabowo Besok

Bagi Heru, agenda Tabur bunga yang dilakukan oleh Perdana Menteri Jepang di sela kunjungan resmi di Indonesia pada 10-11 Januari 2025, menjadi simbol penghormatan atas jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia.***

Halaman:

Berita Terkait