Kedepannya bila universitas H. Muhammad Soeharto terwujud, akan menjadi lokomotif untuk penetrasi antara calon mahasiswa yang tidak mampu namun berprestasi dapat disalurkan sebagai pionir bagi seluruh institusi pendidikan tinggi yang ada di negeri ini baik negri ataupun swasta.
Persentase antara komersial dan sosial haruslah berimbang. Unsur sosial ini janganlah dijadikan hanya pelepas Tanya apakah sebuat institusi pendidikan tinggi memiliki aspek sosial atau tidak.
Universitas H. Muhammad Soeharto ini sudah pasti akan didukung oleh para simpatisan beliau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Kategori para simpatisan ini juga bervariasi, ada yang multak menerima kebaikan beliau secara langsung seperti mendapat beasiswa dari berbagai yayasan yang dipimpinnya seperti yayasan Supersemar, yang sering memberikan beasiswa kepada mahasiswa tidak mampu tetapi memiliki prestasi atau tingkat kecerdasan (IQ) yang tinggi.
Tidak hanya itu, yayasan lain seperti Yayasan Dakab/dana kesejahteraan angkatan bersenjata dan juga berbagai yayasan lainnya tidak luput menyisihkan 20 persen dari keuntungan masing-masing yayasan tersebut untuk disalurkan pada sektor pendidikan tinggi.
Distribusi beasiswa ini hampir dikategorikan merata karena ada sebuah lingkungan mahasiswa penerima beasiswa dari yayasan supersemar.
Baca Juga: Manuel Kaisiepo: Soeharto...
Setelah Soeharto tidak lagi menjabat sebagai presiden pun berbagai yayasan di bawah naungannya masih menyalurkan bantuan beasiswa kepada mahasiswa yang berkategori tidak mampu. ***
*Ben Adriansyah ialah penggagas universitas H. Muhammad Soeharto.