DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Sebagai Imigran, Ia Masih Luka

image
Ilustrasi (Istimewa)

Namun lebih tajam dari pisau itu,
adalah kata-kata yang berlarian di dunia maya.

Nama Ali Al-Shakati, mereka sebut.
Si Ali itu pelaku pembunuh kejam anak-anak.

Ia seorang imigran, Muslim,
yang katanya tiba di London, naik perahu,
melawan ombak, membawa dosa ke tanah ini.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Bom itu Meledak di Satu Sahur, di Bulan Puasa, di Gaza

Dari layar-layar kecil handphone, isu menyebar,
kebencian tumpah.
“Ini mereka! Para pencari suaka!”
“Masjid-masjid mereka, sarang kejahatan!”
Teriakan menggema di jalan-jalan,
kaca jendela masjid pecah,
doa berubah jadi ketakutan.

Tapi, siapakah Ali itu?
Tak ada yang namanya Ali Al-Shakati.
Ia hanyalah bayangan,
sebuah kebohongan yang lahir dari algoritma,
dari sebuah situs bernama Channel 3 Now.

Sosok Ali yang viral ini,
tak pernah hadir,
seperti kapal yang tak pernah tiba.

Baca Juga: Puisi Denny JA: Nasionalisme di Era Algoritma

Ali adalah sosok yang dilukis oleh angin,
tak pernah nyata, hanya jejak di pasir.
Ia adalah kapal tanpa pelaut,
yang berlayar di lautan kebohongan.”

Siapa pelaku kriminal yang membunuh anak-anak?
Ternyata pelaku sebenarnya seorang pria kelahiran Cardiff,
Wales, anak tanah ini,
bukan imigran.
Apalagi, bukan Muslim.

Namun kebenaran terlambat datang,
seperti hujan yang turun setelah api memakan segalanya.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Kabarkan Kisah Bunga yang Dipanah

-000-

Halaman:

Berita Terkait