Puisi Esai Denny JA: Sebagai Imigran, Ia Masih Luka
- Rabu, 08 Januari 2025 15:48 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Juli 2024, kerusuhan anti-imigran Muslim melanda Kota London. Efek misinformasi yang diciptakan media sosial bisa seburuk itu.1
-000-
Ahmad, masih trauma.
Keluarganya dianiaya. Masjidnya diserang massa.
Ia dituduh bagian dari jaringan imigran, parasit, dan pembunuh.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Bom itu Meledak di Satu Sahur, di Bulan Puasa, di Gaza
Ia melihat dirinya pohon tua yang terhempas angin sejarah. Tangan-tangan yang gemetar oleh spirit kebencian menebangnya.
Akar kasihnya dianggap ancaman.
Di dalam masjid di Kota London,
Ahmad mencoba mengingat kembali kisah itu.
Di pagi hari, matahari masih bersembunyi,
awan menggantung kelabu, dan waktu terasa sakit.
Baca Juga: Puisi Denny JA: Nasionalisme di Era Algoritma
Southport, sebuah kota kecil di UK, melihat tiga anak tak lagi tertawa.
Pisau menghentikan hidup mereka,
meninggalkan delapan anak lainnya terluka,
dua dewasa terkulai di lantai berdarah.
Jerit memenuhi udara, dan kota itu berubah.
-000-
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Kabarkan Kisah Bunga yang Dipanah
Siapa tega membunuh anak-anak?