Catatan Denny JA: Forum Esoterika dan Enam Prinsip Emas Spiritualitas di Era Artificial Intelligence
- Sabtu, 21 Desember 2024 10:55 WIB
Era ini memanggil manusia untuk menjadi pemimpin spiritual bagi dirinya sendiri. Pilihan atas paham dan tafsir tak lagi dibatasi oleh otoritas eksternal, tetapi didasarkan pada perjalanan batin yang mendalam, dipandu oleh wawasan yang kini terbuka tanpa batas. Ini sebuah kebebasan yang menciptakan tanggung jawab baru.
-000-
Keenam: Karena semua agama dan kepercayaan yang adalah warisan kultural milik kita bersama, maka hari raya aneka agama itu layak kita apresiasi dan kita ikut merayakannya secara sosial.
Tentu saja masing-masing kita tidak ikut ritus agama yang tak kita yakini. Tapi masing-masing kita bisa ikut merayakan hari raya agama itu secara sosial.
Esoterika, Forum Spiritualitas, sudah memulai tradisi ini. Yaitu merayakan secara sosial, lintas iman, hari raya Bahá’í, Brahma Kumaris, Hari Rumi, Ahmadiyah, Syiah, Khonghucu, Buddha, Islam, Katolik, Protestan, agama leluhur, dan lainnya.
Hari raya agama-agama adalah lebih dari sekadar perayaan spiritual. Mereka adalah warisan kultural yang membawa kisah panjang peradaban, kebijaksanaan, dan harapan.
Dalam semangat ini, Esoterika, Forum Spiritualitas, memulai tradisi baru: merayakan hari raya lintas iman secara sosial.
Kita tidak perlu ikut dalam ritus keagamaan yang tak kita yakini. Namun, kita bisa hadir sebagai sahabat, menyapa, dan berbagi kebahagiaan dalam momen-momen suci itu.
Hari raya Bahá’í, Brahma Kumaris, Hari Rumi, Ahmadiyah, Syiah, Kristen, Katolik, Islam, Buddha, Hindu, hingga agama-agama leluhur menjadi panggung untuk saling menghormati dan memahami.
Tradisi ini adalah cermin dari harapan manusia akan persatuan. Sebuah pengingat bahwa di balik perbedaan, ada kesamaan universal: merayakan kehidupan, cinta, dan makna.