Presiden Prabowo Jelaskan Isi Pertemuan dengan Presiden Mesir ke Mahasiswa Indonesia di Al Azhar
- Penulis : Abriyanto
- Kamis, 19 Desember 2024 01:43 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Presiden RI Prabowo Subianto membagikan isi pertemuannya dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi kepada ratusan mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, Rabu, 18 Desember 2024.
Dalam hari yang sama setelah bertemu El Sisi, Prabowo lanjut bertemu dengan ratusan mahasiswa Indonesia yang berkumpul di Gedung Al Azhar Conference Center, Kairo, pada Rabu waktu setempat.
“Saya dengan Presiden El Sisi, kemudian dengan menteri-menteri beliau dan delegasi saya, kami telah menyepakati beberapa hal-hal penting yang intinya kami ingin meningkatkan dan mempererat hubungan Indonesia dan Mesir,” kata Presiden Prabowo.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia: Partai Golkar Masih Ada di Hati Presiden Prabowo Karena Pakai Dasi Kuning
Presiden kemudian menilai pertemuannya dengan El Sisi berlangsung intens dan keduanya membahas berbagai isu dengan cukup mendalam.
Di hadapan para mahasiswa Indonesia, Prabowo juga menekankan dirinya dan El Sisi menyadari hubungan erat dua negara terjalin sejak lama, bahkan sejak masa-masa awal kemerdekaan Indonesia.
“Mesir memiliki tempat yang khusus di hati kita, tempat bersejarah, karena Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Prabowo.
Baca Juga: Bobby Kertanegara si Kucing Peliharaan Presiden Prabowo Raih Penghargaan dari Google Indonesia
Berawal dari pengakuan Mesir, Prabowo melanjutkan, Indonesia kemudian diakui kemerdekaannya oleh negara-negara lain di dunia.
Dalam perjalanannya sebagai negara merdeka, Indonesia dan Mesir juga sama-sama menjadi pelopor Gerakan Non Blok. Presiden Ke-1 RI Soekarno dan Presiden Ke-2 Mesir Gamal Abdel Nasser Hussein bersama pimpinan negara lainnya menjadi penggerak terwujudnya barisan negara-negara yang tak memihak Blok Barat atau Blok Timur.
“(Gerakan Non Blok) berada di tengah menghormati semua negara, semua bangsa, semua ras. Itulah pendirian pemimpin-pemimpin kita waktu itu, dan itulah tradisi yang hendak kita teruskan. Tradisi bangsa Indonesia,” kata Presiden Prabowo dalam pidatonya di Universitas Al Azhar.
Baca Juga: Prabowo Subianto tentang Korupsi: Jangan Ada Loyalitas Jiwa Korps yang Keliru
Jalan tengah yang tak memihak itu, menurut Presiden, berarti Indonesia tak terlibat dalam pakta-pakta militer, Indonesia pun selalu mengedepankan perdamaian, kolaborasi, dan kerja sama.
“Itu sikap yang saya canangkan, dan itu yang saya jalankan, tidak hanya dalam politik luar negeri, tetapi juga dalam politik dalam negeri,” kata Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyampaikan kepada para mahasiswa tantangan dunia ke depan tak semakin mudah, mengingat adanya eskalasi konflik di beberapa kawasan, termasuk di Timur Tengah.
Baca Juga: Presiden Prabowo, Wapres Gibran Hingga Jokowi Hadiri Pernikahan Putri Zulkifli Hasan
“Tidak hanya di Palestina, di Tepi Barat, di Gaza, di Lebanon, sekarang di Suriah, tetapi juga di Libya, Sudan, Yaman. Saudara-saudara marilah kita selalu waspada. Kalau kita tidak rukun, tidak bersatu, kalau pemimpin-pemimpin kita tidak arif, tidak bijaksana, ujungnya adalah perpecahan, dan apabila pecah, apabila tidak ada kesatuan, yang ada adalah kelemahan,” kata Presiden Prabowo.
Jika negara lemah, Presiden melanjutkan, negara tak dapat melindungi dan menjaga keselamatan rakyatnya.
“Saya kira ini pelajaran yang sangat penting bagi kita. Saudara-saudara para mahasiswa-mahasiswi, belajarlah dengan tekun, belajarlah dengan baik. Jadilah wakil-wakil Indonesia dengan baik,” kata Presiden Prabowo kepada para mahasiswa.
Baca Juga: Presiden Prabowo Temui Grand Syekh Al Azhar, Pererat Hubungan Keagamaan dan Kerja Sama Pendidikan
Kegiatan Prabowo bertemu mahasiswa Indonesia di Al Azhar merupakan rangkaian dari lawatan luar negerinya di Mesir pada 17–19 Desember 2024. Presiden mengawali kegiatannya di Mesir pada hari kedua dia tiba di Kairo dengan menemui Presiden El-Sisi.
Dua pemimpin itu menjajaki berbagai peluang kerja sama, termasuk di sektor ekonomi, pertahanan, pendidikan, kemudian olahraga dan kebudayaan. Prabowo dan El Sisi, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan bersama mereka, juga sepakat untuk segera membentuk perjanjian kerja sama pertahanan (DCA).***