DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden Prabowo Jelaskan Isi Pertemuan dengan Presiden Mesir ke Mahasiswa Indonesia di Al Azhar

image
Presiden RI Prabowo Subianto berpidato di hadapan ratusan mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Universitas Al Azhar, di Gedung Al Azhar Conference, Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, Rabu, 18 Desember 2024. ANTARA/Mentari Dwi Gayati.

ORBITINDONESIA.COM - Presiden RI Prabowo Subianto membagikan isi pertemuannya dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi kepada ratusan mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, Rabu, 18 Desember 2024.

Dalam hari yang sama setelah bertemu El Sisi, Prabowo lanjut bertemu dengan ratusan mahasiswa Indonesia yang berkumpul di Gedung Al Azhar Conference Center, Kairo, pada Rabu waktu setempat.

“Saya dengan Presiden El Sisi, kemudian dengan menteri-menteri beliau dan delegasi saya, kami telah menyepakati beberapa hal-hal penting yang intinya kami ingin meningkatkan dan mempererat hubungan Indonesia dan Mesir,” kata Presiden Prabowo.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia: Partai Golkar Masih Ada di Hati Presiden Prabowo Karena Pakai Dasi Kuning

Presiden kemudian menilai pertemuannya dengan El Sisi berlangsung intens dan keduanya membahas berbagai isu dengan cukup mendalam.

Di hadapan para mahasiswa Indonesia, Prabowo juga menekankan dirinya dan El Sisi menyadari hubungan erat dua negara terjalin sejak lama, bahkan sejak masa-masa awal kemerdekaan Indonesia.

“Mesir memiliki tempat yang khusus di hati kita, tempat bersejarah, karena Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Prabowo.

Baca Juga: Bobby Kertanegara si Kucing Peliharaan Presiden Prabowo Raih Penghargaan dari Google Indonesia

Berawal dari pengakuan Mesir, Prabowo melanjutkan, Indonesia kemudian diakui kemerdekaannya oleh negara-negara lain di dunia.

Dalam perjalanannya sebagai negara merdeka, Indonesia dan Mesir juga sama-sama menjadi pelopor Gerakan Non Blok. Presiden Ke-1 RI Soekarno dan Presiden Ke-2 Mesir Gamal Abdel Nasser Hussein bersama pimpinan negara lainnya menjadi penggerak terwujudnya barisan negara-negara yang tak memihak Blok Barat atau Blok Timur.

“(Gerakan Non Blok) berada di tengah menghormati semua negara, semua bangsa, semua ras. Itulah pendirian pemimpin-pemimpin kita waktu itu, dan itulah tradisi yang hendak kita teruskan. Tradisi bangsa Indonesia,” kata Presiden Prabowo dalam pidatonya di Universitas Al Azhar.

Baca Juga: Prabowo Subianto tentang Korupsi: Jangan Ada Loyalitas Jiwa Korps yang Keliru

Jalan tengah yang tak memihak itu, menurut Presiden, berarti Indonesia tak terlibat dalam pakta-pakta militer, Indonesia pun selalu mengedepankan perdamaian, kolaborasi, dan kerja sama.

Halaman:
1
2

Berita Terkait