![image](https://img.orbitindonesia.com/2024/12/18/20241218101855AI_-_Satrio_gadis_susah.png)
Ilustrasi manusia dalam kehidupan (Foto: Satrio)
Melalui paradoks-paradoks ini, Haemin Sunim mengajak kita untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda. Ia tidak menawarkan jawaban yang pasti, tetapi membuka ruang untuk refleksi dan transformasi.
Dalam dunia yang penuh dengan logika linier, ajaran-ajaran Zen seperti ini mengingatkan kita bahwa ada banyak jalan menuju kebenaran.
Dengan menerima dan memahami paradoks, kita belajar untuk hidup dengan lebih bijaksana dan damai, tanpa harus terjebak dalam keinginan untuk selalu "memahami" segala sesuatu secara sempurna. Zen, dalam esensinya, mengajarkan bahwa hidup adalah tentang mengalami, bukan sekadar memahami.
(Oleh Budhy Munawar-Rachman)***