Ribuan Ilmuwan Dunia Termasuk Pemenang Nobel Tulis Surat Terbuka Desak Gencatan Senjata di Gaza
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Kamis, 05 Desember 2024 18:39 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Lebih dari 1.000 ilmuwan, terutama psikolog dan ahli saraf dari seluruh dunia, menandatangani surat terbuka yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Surat para ilmuwan tersebut sekaligus mendesak komunitas internasional agar menekan rezim Israel supaya mematuhi hukum humaniter.
Peraih Nobel May-Britt Moser dan Edvard Moser dari Norwegia serta Susumu Tonegawa dari Jepang ikut menandatangani surat ilmuwan tersebut, menurut laporan kantor berita Iran, IRNA yang mengutip sejumlah media, Kamis, 5 Desember 2024.
Baca Juga: Komisioner Uni Eropa Hadja Lahbib Serukan Akses Bantuan untuk Gaza Tanpa Hambatan
Sejumlah peneliti asal Spanyol, seperti Pablo Lanillos, yakni anggota kelompok Neuro Artificial Intelligence and Robotics di Cajal Institute, juga menandatangani surat tersebut.
"Seruan ini kuat karena datang dari para ahli saraf — orang-orang yang mempelajari tentang bagaimana otak merasakan dan juga memproses konflik semacam itu," kata Lanillos.
Surat itu juga mengutuk kekerasan, termasuk "kejahatan perang yang tak terhitung jumlahnya", yang dilakukan rezim Israel di wilayah Palestina yang terisolasi, memperingatkan bahwa tanpa tekanan internasional, kekerasan akan terus terjadi.
Baca Juga: WHO Pindahkan 11 Pasien Anak yang Menderita Kanker dari Gaza ke Yordania
Lewat surat itu para ilmuwan juga menekankan bahwa wilayah Gaza terjebak dalam siklus kekerasan dan balas dendam yang merusak sikap hidup berdampingan secara damai, menambahkan "kebencian, kematian, dan kehancuran" sedang merajalela.
Mereka menyeru komunitas internasional untuk menekan rezim Israel agar mengakhiri perang, yang menurut para ilmuwan, dapat dilakukan dengan menghentikan penjualan senjata atau mengevaluasi kembali perjanjian kerja sama dengan rezim.
Disebutkan pula bahwa kebijakan Israel saat ini telah menimbulkan kerugian bagi warga Palestina sekaligus membahayakan kaum Zionis.
Baca Juga: PM Qatar: Donald Trump Ingin Gencatan Senjata Gaza Berlaku Sebelum Menjabat 20 Januari 2025
Surat itu diprakarsai dan dipublikasi oleh para peneliti di Universitas Sorbonne di Prancis dan Princeton di Amerika Serikat.***